Tazkiyatun Nafs


Yaa Ayyuhal Ladziina Amanu Ittaqulloha Haqqo Tuqotihi, Wa Laa Tamuutunna Illa Wa Antum Muslimuun. Ketahuilah oleh kalian wahay penempuh jalan Allah, bahwa di dalam batang tubuh kita pasti ada segumpal darah. Jika baik segumpal darah itu, maka akan baik pula jasmaninya. Sebaliknya, jika rusak, maka akan rusak pula jasmaninya. Susah sama sama kita ketahui bahwasanya segumpal darah itu adalah Hati. Demikian pula halnya hati didalam ranah thareqat. Jika hati sehat maka pancarannya pun turut menyehatkan perangai dan tutur kata seseorang, hati yang sakit, secara kasat mata dapat terlihat pada diri seseorang yang memiliki sifat sombong, hasud (iri dan dengki), riya`, bakhil atau kikir, dan ujub. Selain itu, orang yang memiliki sifat pemarah, pendendam, pendengki, juga menandakan ada penyakit didalam hatinya. Kondisi ini dapat merusak jalinan ukhuwah Islamiyah dan dapat mendatangkan murka Allah SWT.


Anak anaku sekalian, Dalam hidup ini kalian sudah banyak sekali menanam pohon berduri dalam hati kalian. Duri-duri itu bukan saja menusuk orang lain tapi juga dirimu sendiri. Potonglah seluruh duri itu sekarang sebelum kalian kehilangan tenaga sama sekali. Yang dimaksud dengan pohon berduri dalam hati adalah penyakit- penyakit hati dalam dzohir bathin kita. Bersamaan dengan tambahnya umur, bertambah pula kekuatannya. Tak ada lagi waktu yang lebih tepat untuk menebang pohon berduri di hati kita itu selain saat ini. Esok hari, penyakit itu akan semakin kuat sementara tenaga kita bertambah lemah. Sehingga bisa jadi kita tidak memiliki kekuatan lagi untuk menghancurkannya

Salah satu penyakit diantaranya ialah Amarah .... Pada hakikatnya amarah adalah memuncaknya kepanikan di kepala, lalu menguasai otak atau pikiran dan akhirnya kepada perasaan. Marah pun akan menimbulkan beberapa pelampiasan, misalnya secara lisan akan memunculkan caci-makian, kata-kata kotor/keji dan secara fisik akan menimbulkan tindakan-tindakan anarkis.

Jama'ah yang Insya Allah sama sama diRahmati oleh Allah ... Amarah yang dipelihara dalam skala panjang akan menimbulkan rasa dendam. Perbuatan ini akan menghanguskan amal atau pahala seseorang dan kesengsaraan bagi dirinya berupa sirnanya ketenangan dan ketidaktentraman dalam hidup, karena seseorang yang menaruh amarah, dendam dan sakit hati, akan membiarkan perasaan-perasaan negatif memenuhi hati menjadikan diri tidak tenang, tersiksa yang dipenuhi rasa marah,  benci dan berakibat serta mendorong timbulnya penyakit.

Sabda Nabi SAW : Orang mukmin itu bukanlah pendendam. Allah tidak menghendaki umatnya sebagai pendendam, melainkan menghendaki hamba-hamba-Nya menjadi pemaaf. Firman Allah : Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.(Al Araf: 199).

Jika kalian menemukan orang yang menganggap dirinya faham agama dan mampu mengenal Allah, tetapi ia masih tenggelam dalam amarah yang membara, maka saksikanlah oleh kalian bahwasanya ia hanya berangan angan belaka. Bagaimana bisa ia faham agama dan mengenal Allah sedang ia memelihara amarah dan sifat tercela lainnya ? Bagaimana bisa ia menempuh jalan keridhoan Allah sedang ia masih marah apabila Allah menciptkan sesuatu yg berbeda dalam pandangannya lantas ia marah ? 

Orang yang Allah ridho ialah mereka yang ridho dan tidak melampiaskan kemarahannya itu kepada orang lain atas sesuatu perkara yang tidak ia sangka sangka kejadian tersebut, baik suka maupun duka.

Mudah mudahan apa yang aku sampaikan ada manfaat, dan dapat dibuang sejauh jauhnya sifat sifat tercela bagi hati diatas.

Semoga Allah ridho kepada kita semua dunia sampai akhirat.

Aamiin Allahumma Aamiin

4 komentar:

Entri Unggulan

Maksiat Hati.

Ketatahuilah bahwasanya agama islam sangat mengedepankan akhkaq yang baik serta hati yang bersih dari segala penyakit yang akan menyengsarak...

Entri paling diminati