1 Bacaan 3 Makna


Wa Ba'du .... Allah Azza Wa Jalla menyebutkan kisah nabi Yunus ‘Alaihis salam

وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَعَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِين

“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap : “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim. Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman”.(Al-Anbiyaa` : 87-88 )

Ayat dan kisah diatas mengajarkan keharusan seorang insan tuk bermohon, berdoa dan meminta kepada Tuhan-Nya, pun suatu doa yang diucapakan Nabi Yunus Alaihis salam ketika beliau dalam tiga kegelapan, berkata Ibnu Mas’ud,

ظلمة بطن الحوت، وظلمة البحر، وظلمة الليل

Dalam tiga kegelapan : kegelapan perut ikan Paus, kegelapan lautan, dan kegelapan malam. “ ( Tafsir Ibnu Katsir : 5/367 )

Bermula do’a nabi Yunus ‘alaihis salam tersebut pun mengandung tiga unsur pokok yang menunjukan kepada kita betapa diperlukannya memperbaiki hubungan makhluq kepada Sang Kholiq. Unsur didalan doa itu ialah 

Pertama : أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

Mengikrarkan kembali tauhid kepada Allah, yaitu bahwa seorang hamba yang ingin berdoa kepada Allah hendaknya memperbaiki hubungannya dengan Allah dengan mentauhidkan dalam ibadah serta meninggalkan syirik. Ini terdapat di dalam surat al-Fatihah juga dengan firman-Nya:

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan”. (Qs. al-Fatihah : 5)

 Unsur Kedua : سُبْحَانَكَ

Hendaknya seseorang tiada menanggalkan Kesucian Allah dari segala sesembahan lain. Selalu mensucikan Allah, dengan menyakini bahwa satu-satu Dzat yang suci dan dan sempurna serta tidak pernah salah adalah Allah. Sebaliknya manusia adalah makhluq yang lemah yang penuh dengan kekhilafan dan kesalahan.

 Unsur Ketiga : إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Hendaknya seorang hamba dalam berdoa merasa bahwa dirinya adalah makluq yang lemah, tidak berdaya, tidak mempunyai kekuatan, selalu membutuhkan pertolongan Allah di dalam kehidupan ini. Inilah hakekat ibadah, yaitu ketundukan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, semakin kita menampakkan ketundukan kita di hadapan Allah, maka semakin kita dekat dengan Allah subhanahu wa ta’ala.

Mengapa do’a Nabi Yunus mudah diijabah ?

Karena dalam do’a beliau tersebut terdapat pengakuan pada ketauhidan Allah ‘azza wa jalla dan pengakuan terhadap setiap dosa, kesalahan dan kezholiman yang diperbuat diri sendiri.

Intinya dalam do’a Dzun Nuun ini ada tiga keistimewaan :

1. Pengakuan tauhid.

2. Pengakuan akan kekurangan diri.

3. Berisi permohonan ampun (istighfar) pada Allah

Sudah sepatutnya bagi setiap hamba yang mengalami kegelisahan dan kesedihan untuk banyak-banyak mengulang do’a ini dan menambahkan dalam setiap do’anya. Niscaya Allah pun akan mudah mengijabahi doanya. Jadi awali lah setiap doa apa saja dengan doa Dzun Nuun ini, niscaya doa tersebut akan diijabahi dengan izin Allah. Yakinlah!

Wallahu A'lam Bish_Showab dan semoga bermanfaat 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Unggulan

Maksiat Hati.

Ketatahuilah bahwasanya agama islam sangat mengedepankan akhkaq yang baik serta hati yang bersih dari segala penyakit yang akan menyengsarak...

Entri paling diminati