SALAM ADZIMAH


اَلصّالاَهُ وَ السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا سَيِّدِ يَا رَسُوْ لَ اللَّهْ وَ جَمِيْعِ اْلاَنْبِيِءِ وَ اْلمُرْسَلِيْنَ. اَلصّالاَهُ وَ السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا سَيِّدِ يَا رَسُوْ لَ اللَّهْ وَ جَمِيْعِ اْلاَوْ لِيَءِ اْلمُتَّقِيْنَ. اَلصّالاَهُ وَ السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا سَيِّدِ يَا رَسُوْ لُ الّلَّهْ وَ جَمِيْعِ اْلملاَ ءِكَهْ اْلمُقَرَّبِيْنَ

AHLADZ-DZIKRI

 
Allah telah menganugerahkan pengetahuan yang mendalam kepada ahli dzikir. Ahli dzikir yang dianugerahi pengetahuan oleh Allah disebut ahli dzikir yang ahli hikmah. Al-Hikmah telah ditegaskan oleh Allah  di dalam Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah : 269). Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Bijaksana menganugerahkan Al-Hikmah kepada orang-orang yang telah mengikuti kehendak-Nya. Apa yang dikehendaki oleh Allah untuk orang-orang berakal? Al-Qur’an ayat 190 – 191 surat Ali Imron menyatakan adanya kehendak Allah dengan mempertegas pemahaman akan tujuan penciptaan langit dan bumi bagi orang-orang berakal. Ditegaskan dalam ayat tersebut mengenai siapakah orang-orang berakal (yang telah menggunakan akalnya) itu? Allah menyatakan orang-orang berakal (QS. Ali Imron : 190 - 191) adalah orang-orang yang senantiasa berdzikir (didalam hatinya, QS. Al-A’raaf : 205, menyebut asma Allah dengan dzikir sebanyak-banyaknya, QS. Al-Ahzab : 41) sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan (merenungkan) tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata di dalam hatinya): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari Kufurnya akan Ni'mat-Mu.

Oleh karena itu, ahli dzikir termasuk orang-orang yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya (QS. Al-Maidah : 54). Ahli dzikir yang ahli hikmah telah menerima penjelasan-penjelasan akan kekuasaan Allah untuk dipakai sebagai pegangan dalam perjalanan menuju kepada-Nya. Kualitas jiwa sangat dipengaruhi oleh keberadaan jiwa itu sendiri. Sekiranya jiwanya kosong dari
kerinduan akan perjumpaan dengan Tuhannya, maka si pemilik jiwa tentu tak ada gairah untuk bertemu menjumpai-Nya.

Sebagai rahmat Allah yang tercurahkan ke dalam jiwanya, para ahli dzikr yang ahli hikmah sangat bergairah untuk berjumpa dengan Tuhannya. Mereka begitu yakin akan kebenaran firman-Nya, bahwa Allah hendak menerangkan dan menunjuki
jalan-jalan orang sebelumnya (jalan para Nabi dan kaum soleh) dan hendak menerima tobatnya (QS.An-Nisa : 26). Mereka diajak oleh Allah untuk berthariqah. Ajakan Allah kepada orang-orang yang senantiasa merindukan-Nya (ahli dzikir) menempuh perjalanan menuju kepada-Nya sangat mengundang gairah jiwa untuk melakukannya. Allah pun telah menurunkan pertolongan-Nya melalui pengajaran Al-Hikmah. Ahli dzikir yang ahli hikmah sangat antusias bersegera melakukan perjalanan spiritual menyambut tawaran Allah di dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 110.

Seorang ahli dzikir yang ahli hikmah tidak menyia-nyiakan tawaran yang mulia tersebut. Ada semangat jiwa yang begitu menentramkan seorang ahli dzikir yang ahli hikmah ketika perjalanan tersebut harus segera dimulai. Hanya Dia yang menjadi tujuan yang hendak dituju. Dengan bekal keyakinan akan kasih sayang Allah, mereka pun sangat khidmat melakukan perjalanan tersebut. Ahli dzikir yang ahli hikmah kini telah menjadi seorang ahli tasawuf (para penempuh jalan menuju perjumpaan dengan Tuhannya Azza wa Jalla). Ya Muqollibal Qulub, Tsabbit Qulubana Min Tawhidika Ila Mahabbatika Ya Allah

'IBADALLAH RIJALALLOH

عِبَا دَ اللَّهُ رِجَالَ اللَّهُ اَغِيْثُنَا لِاَجْلِ اللَّهِ وَ كُوْ نُوْ عَوْنَنَا  الِلَّهِ عَسَ نَحْظَي بفَضْلِ اللَّهِ

Wahai hamba Allah (para awliya allah), wahai para pejuang Allah Berilah kami pertolongan karena Allah Jadilah engkau penolong kami dalam segala ibadah kepada Allah Semoga kami beruntung dengan karunia Allah

وَيَا اَ قْطَبْ وَيَا اَنجَا بْ وَيَا سَا دَا تْ وَيَا اَحْبَا بْ وَاَنْتُمْ يَا اُولِي اْلاَ اْلبَا بْ تَعَا لَوَّوَالنْصُرُوْ لِلَّهِ

Wahai para wali Qutub, wahai para wali Anjab Wahai para pemimpin kami dan para kekasih Allah Kalian semua wahai ahli-ahli ibadah Datanglah dan tolonglah kami karena Allah

سَاَ لْنَا كُمْ سَاَ لْنَا كُمْ وَ لِلزُّلْفَي رَجَوْنَكُمْ وَ فِي اَمْرِِ قَصَدْ نَاكُمْ  فَشُدُّ وْ عَزْ مَكُمْ لِلَّهِ.

Kami memohon, memohon kepada kalian Untuk mendapatkan kedekatan kepada rahmat Allah Kami harapkan kalian Dalam persoalan (masalah), kami bermaksud kepada kalian, Maka mantaplah tekad kalian untuk menolong kami karena Allah

فَيَا رَبِّي بِسَا دَا تِي تَحَقَّقْ لِي اِشَا رَاهِ عَسَ تَاْ تِي بِشَا رَاتِي  وَ يَشْفُوْ وَ قْتُنَا لِلَّهِ

Wahai Tuhanku, dengan pangkat para pembesarku, Buktikanlah semua keinginan-keinginan itu, Semoga datang semua yang menggembirakanku Dan menjadi suci (tenang) waktu (kehidupan kami) untuk Allah

بِكَشْفِ اْلحُجْبِ عَنْ عَيْنِي وَ رَفْعِ لْبَيْنِ مِنْ بَيْنِي وَ طَمْسُ اْلكَيْفَ وَ اْلاَيْنِ بِنُوْرِاْلوَجْهِ يَا اَللَّهُ.

Dengan terbukanya bukti pada pandangan kami Terangkatnya jarak pemisah antara aku dengan Engkau Terhapusnya cara (tanpa menggambarkan, tanpa menempatkan) Berkat cahaya Dzat-Mu ya Allah

صَلَا هُ اللَّهِ مَوْلَانَا عَلَي مَنْ بِ اْلهُدَاجَنَا وَ مَنْ بِا اْلحَقِّ اَوْلَانَا شَفِيْعِ اْلخَلْقِ عِندَ اللَّهُ.
Semoga Rahmat Allah Tuhan kami, Dilimpahkan atas Nabi yang datang kepada kami dengan hidayah petunjuk Dan kepada orang yang telah menunjukkan kebenaran agama Yang memberikan pertolongan kepada makhluk nanti di Sisi Allah
-------------------------------------------------------------------------
لَا اِلَهَ الّاَ اَللَّهُ مُحَمَّدُ رَسُوْلَ اللَّهُ.

Tiada Tuhan selain Allah & Nabi Muhammad utusan Allah

4 Nasehat


4 Nasehat Rasulullah SAW kepada Siti Ai’syah RA : Janganlah Engkau tidur di malam hari sebelum engkau :

1. MENGHATAMKAN AL-QUR’AN….
2. MENDAPATKAN SYAFAAT DARI PARA RASUL dan NABI….
3. MENDAPATKAN RIDHO’ dari SELURUH KAUM MUSLIMIN….
4. MENDAPATKAN PAHALA UMROH DAN HAJJI …..

Siti Ai’syah lalu bertanya Kepada Rasulullah SAW, Ya Rasulullah… Bagaimana caranya agar saya bisa
mendapatkan empat fadhilah tersebut dalam satumalam ? Rasulullah SAW tersenyum lalu menjawab….Wahay  Ai’syah…. yang kumaksud dengan : Janganlah Engkau tidur di malam hari sebelum engkau :

1. MENGHATAMKAN AL-QUR’AN adalah : Janganlah Engkau tidur di malam hari SEBELUM MEMBACA SURAH AL-IKHLAS TIGA KALI….Karena bila engkau membaca Surah Al-Ikhlas 3X
sebelum tidur, itu sama halnya engkau membaca seluruh Al-Qur’an.

2. MENDAPATKAN SYAFAAT DARI PARA RASUL dan NABI adalah ; Janganlah Engkau tidur di malam hari SEBELUM MEMBACA SHALAWAT bukan hanya kepadaku tapi juga kepada para Nabi dan Rasul… “Allohumma sholli ‘ala Saydina Muhammadin… wa’ala Sya-iril Ambiyaa wal Mursaliin, wa ‘ala alihim wa shohbihim ajma’in” (artinya Ya Allah Sholawat dan Salam kepada Nabi Muhammad, dan kepada seluruh para Nabi dan Rasul, serta kepada keluarga-keluarga mereka dan sahabat-sahabat
mereka). 

3.MENDAPATKAN RIDHO’ dari SELURUH KAUM MUSLIMIN, adalah dengan cara memohon AMPUN kepada ALLAH atas segala dosa-dosamu dan dosa-dosa seluruh Kaum Muslimin. yaitu dengan senantiasa membaca ” Robbighfirli…wali walidayya… waliman haqqun alayya.. wali jami’il muslimin wal muslimat… wal mu’miniin wal mu’minat… al ahya’i wal amwaat…” (artinya Ya Tuhan kami ampuni aku, ampuni kedua orangtuaku dan siapa2 yang memiliki nasab keturunannya, dan kepada seluruh muslimin dan muslimat, dan mu’minin dan mu’minat… baik yang masih hidup maupun yang sudah mati).

4. MENDAPATKAN PAHALA UMROH DAN HAJJI, yaitu dengan senantiasa membaca Tashbih, Tahmid, Tahlil, dan Takbir… ”Subhanallah.. wal hamdulillah, Wala ilaha illallah Huwallohu Akbar” (artinya Maha Suci Allah… Segala Puji bagi Allah, Tiada sesembahan kecuali Allah, Allah yang Maha Besar).

ANTARA RIDHO & KERIDHOAN



Ketika Ibunda Rabiatul 'Adawiyah RA ditanya tentang bagaimanakah seorang hamba dipandang telah Ridho? Lalu beliau pun menjawab, “Apabila baginya penderitaan sama menggembirakan dengan anugerah.”.  Maksudnya ialah apabila seorang hamba dapat memandang suatu penderitaan itu adalah anugerah maka disanalah final dari penilaian akan Ridhonya akan Tuhan-Nya. Semua manusia pasti akan mendapat ujian karna janji Allah :"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun" (QS. Al-Baqarah : 155-156).

Yang menjadi masalah saat ini, terkadang manusia selalu menginginkan ke-Ridhoan, tetapi begitu diberikan Allah Ujian maka ia tidak Ridho akan Kehendak/Ketentuan Allah, dimanakah letak Ridho itu sekarang ? Bagaimana Allah ridho jika kita tidak ridho akan kehendak-Nya, jika saja seseorang mengetahui akan hikmah dibalik ujian itu dan diharuskannya kita tuk Ridho, maka niscaya akan damailah bumi ini dari panasnya adzab allah,


Oleh karna itulah Rosululloh SAW memberikan kunci jawaban akan hal tersebut didalam Hadistnya : “Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim kecuali Allah akan hapuskan (dosanya) karena musibahnya tersebut, sampai pun duri yang menusuknya.” (HR. Al-Bukhariy ).


Abu Musa Al-Asyari RA, berkata : “Segala kebaikan terletak di dalam keridhoan. Maka jika engkau mampu, jadilah orang yang Ikhlash; jika tidak mampu, jadilah orang yang Sabar.”


Subhanalloh ! ! !. Justru itulah mari kita bersama berjalan dan meniti dalam Ridho-Nya diatas Kuasa-Nya. Semua yang melekat pada kita hanya pinjaman, Ridholah akan semua Ketentuan-Nya, karna sebenarnya kita tiada memiliki apa-apa, Disinilah Adab seorang Abdi kepada Tuan-Nya. Hati yang lapang karna ridho akan Tuhan-Nya maka akan membekas pada kesabarannya & wajah yang cemerlang.


Jika kita ridho disaat lapang atau derita maka yang nampak hanyalah rahmat Allah, ini dikarenakan bentuk kasih sayang allah akan hamba-hambanya yang lulus dalam tahap ridho menjadi tahap taqwa. Sesuai janji-Nya "Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu, Maka akan Aku (Allah) tetapkan Rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertaqwa. Maka jika sudah mencapai taraf Taqwa niscaya Ridho-mu tiada mengaharap suatu imbalan syurga, dan tidak pula berlinduang akan siksa neraka. Tetapi Allah lah yang mengisi setip ridhomu menuju dekat disamping-Nya (Kedekatan). 
-------------------------------------------
Subhanaka La 'Ilmalana Illa Ma 'Allamtan Innaka Anta 'Alimul Hakim Wa La Hawla Wa La Quwwata Illa Billahil 'Aliyyil 'Adzim

Khusu'

 
Khusu' adalah keadaan seseorang dimana ia telah mencapai ketenangan dalam ber-Ibadah kepada Allah SWT. Biasanya Khusu' sulit tuk diraih jika masih ada kecemasaan dalam kehidupan duniawi. Khusu' juga sering muncul apabila memuncaknya persoalan persoalan baik dalam rumah tangga, lingkungan ataw dikantor. Adapun salahsatu metode meraih ke-khusu'an ialah dengan Tawakkal. Adapun Tawakkal ialah sikap hamba yang slalu menyerahkan sgalanya kepada Allah Sang Penguasa. Jadi disaat tiba fikiran (tidak khusu') maka disaat itu pula kita bertawakkal kepada allah, maksud bertawakkal disini lebih kepada Multifungsi, yaitu Tawakkal dengan apa yg tlah allah tentukan termasuk fikiran-fikiran yang muncul disaat ber-Ibadah. Jika fikiran tersebut kita sandarkan kembali kepada "ketentuan" allah maka dengan sendirinya fikiran tersebut akan terganti dengan ketawhidan yang haqiqi.

Robbana Laa Tuzigh Quluubanaa Ba'da-idz Hadaytana Wahhablana Minladunka Rohmah Innaka Antal Wahhab.

AHLUS SUFAH

 
Rosululloh SAW bersabda :
"Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan ilmu pengetahuannya, lalu menjadikan mereka sebagai penuntun (pembimbing) yang dapat diteladani dalam perbuatan baik, jejak dan amal perbuatannya. Para Malaykat mencita citakan untuk bersahabat dengan mereka" . Siapakah mereka ? Mereka adalah yang telah disifati oleh Nabi dalam Hadist dibawah ini.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Bahwasanya Rosululloh SAW lewat dihadapanku sambil menyeru untuk pergi kepada Ahli Shuffah, Abu Hurairah menguraikan : Bahwa Ahli Shiffah itu adalah para tamu Allah dan Rosul-Nya.  Ahli Shuffah adalah merupakan suatu kaum dimana allah SWT telah mengosongkan hati mereka dari hal selain Allah.

Diantara para tokoh Ahli Shuffah ialah : Abu Hurairah, Khabbab bin Al Arast, Bilal, Salman Alfarisy, Abu Said AlKhudari, Abu Barzah Al Aslami, Shuhaib bin Sinan, Ammar bin Yasir, Abdullah bin Mas'ud, Sa'ad bin Abi Waqash, Ukbah bin Amir, Abu Faqihah bin Yasar, Wabidhah bin Ma'bad Al Jahni, Anas bin Malik, Haristah, Al Bara, bin Malik, Aba Isra'il, Hudzaifah, Abu Darda, Abi Dzar, Ukasyah, Abdullah bin Amru Al Ash, Abubakar, Umar, Utsman, Ali, Sulaiman, Shuhaib, Aba Rafi, Al-Hasan dan Al-husein.

Sedangkan Ahli Shuffah dari golongan Tabi'in ialah : Ali Zainal Abidin, Muhammad Baqir, Ja'far Shodiq, Uwais Alqarny, Hazim, Salmah, bin Dinar, Hasan Al-Bashri, Al qamah, Al Aswad bin Zaid, Ibrahim An Nakhi, Malik bin Dinar, Muhammad bin Sirrin, Abdul Wahid bin Zaid, Utbah Al Gulam, Fudhail bin Iyadh, Ibrahim bin Adham, Daud Ath Tha'I, Sufyan Ats Tsuri, Abi Sulaiman Ad Darani, Dzunnun Al Misri, Dzil Kifly bin Al Harist, Sari As Saqathi, Haris Al Mahasibi, Junaid Al Baghdadi, Ibrahim Al Khawash, Al Jaylani dll.

Rosululloh SAW bersabda : Sesungguhnya ada di antara ilmu ilmu itu yang tersimpan rapi. Karena, Mutunya tidak akan dapat diketahui kecuali oleh Ahlillah.  Adapun I'tiqat mereka adalah : bersabar disisi bala', bersyukur disisi kesenangan, Ridho dengan merasa pahitnya ketentuan. Subhanalloh !!!

Entri Unggulan

Maksiat Hati.

Ketatahuilah bahwasanya agama islam sangat mengedepankan akhkaq yang baik serta hati yang bersih dari segala penyakit yang akan menyengsarak...

Entri paling diminati