Ketika Ibunda Rabiatul 'Adawiyah RA ditanya tentang bagaimanakah seorang
hamba dipandang telah Ridho? Lalu beliau pun menjawab, “Apabila baginya
penderitaan sama menggembirakan dengan anugerah.”. Maksudnya ialah
apabila seorang hamba dapat memandang suatu penderitaan itu adalah
anugerah maka disanalah final dari penilaian akan Ridhonya akan
Tuhan-Nya. Semua manusia pasti akan mendapat ujian karna janji Allah
:"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa
lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun" (QS. Al-Baqarah : 155-156).
Yang menjadi masalah saat ini, terkadang manusia selalu menginginkan ke-Ridhoan, tetapi begitu diberikan Allah Ujian maka ia tidak Ridho akan Kehendak/Ketentuan Allah, dimanakah letak Ridho itu sekarang ? Bagaimana Allah ridho jika kita tidak ridho akan kehendak-Nya, jika saja seseorang mengetahui akan hikmah dibalik ujian itu dan diharuskannya kita tuk Ridho, maka niscaya akan damailah bumi ini dari panasnya adzab allah,
Oleh karna itulah Rosululloh SAW memberikan kunci jawaban akan hal tersebut didalam Hadistnya : “Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim kecuali Allah akan hapuskan (dosanya) karena musibahnya tersebut, sampai pun duri yang menusuknya.” (HR. Al-Bukhariy ).
Abu Musa Al-Asyari RA, berkata : “Segala kebaikan terletak di dalam keridhoan. Maka jika engkau mampu, jadilah orang yang Ikhlash; jika tidak mampu, jadilah orang yang Sabar.”
Subhanalloh ! ! !. Justru itulah mari kita bersama berjalan dan meniti dalam Ridho-Nya diatas Kuasa-Nya. Semua yang melekat pada kita hanya pinjaman, Ridholah akan semua Ketentuan-Nya, karna sebenarnya kita tiada memiliki apa-apa, Disinilah Adab seorang Abdi kepada Tuan-Nya. Hati yang lapang karna ridho akan Tuhan-Nya maka akan membekas pada kesabarannya & wajah yang cemerlang.
Jika kita ridho disaat lapang atau derita maka yang nampak hanyalah rahmat Allah, ini dikarenakan bentuk kasih sayang allah akan hamba-hambanya yang lulus dalam tahap ridho menjadi tahap taqwa. Sesuai janji-Nya "Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu, Maka akan Aku (Allah) tetapkan Rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertaqwa. Maka jika sudah mencapai taraf Taqwa niscaya Ridho-mu tiada mengaharap suatu imbalan syurga, dan tidak pula berlinduang akan siksa neraka. Tetapi Allah lah yang mengisi setip ridhomu menuju dekat disamping-Nya (Kedekatan).
Yang menjadi masalah saat ini, terkadang manusia selalu menginginkan ke-Ridhoan, tetapi begitu diberikan Allah Ujian maka ia tidak Ridho akan Kehendak/Ketentuan Allah, dimanakah letak Ridho itu sekarang ? Bagaimana Allah ridho jika kita tidak ridho akan kehendak-Nya, jika saja seseorang mengetahui akan hikmah dibalik ujian itu dan diharuskannya kita tuk Ridho, maka niscaya akan damailah bumi ini dari panasnya adzab allah,
Oleh karna itulah Rosululloh SAW memberikan kunci jawaban akan hal tersebut didalam Hadistnya : “Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim kecuali Allah akan hapuskan (dosanya) karena musibahnya tersebut, sampai pun duri yang menusuknya.” (HR. Al-Bukhariy ).
Abu Musa Al-Asyari RA, berkata : “Segala kebaikan terletak di dalam keridhoan. Maka jika engkau mampu, jadilah orang yang Ikhlash; jika tidak mampu, jadilah orang yang Sabar.”
Subhanalloh ! ! !. Justru itulah mari kita bersama berjalan dan meniti dalam Ridho-Nya diatas Kuasa-Nya. Semua yang melekat pada kita hanya pinjaman, Ridholah akan semua Ketentuan-Nya, karna sebenarnya kita tiada memiliki apa-apa, Disinilah Adab seorang Abdi kepada Tuan-Nya. Hati yang lapang karna ridho akan Tuhan-Nya maka akan membekas pada kesabarannya & wajah yang cemerlang.
Jika kita ridho disaat lapang atau derita maka yang nampak hanyalah rahmat Allah, ini dikarenakan bentuk kasih sayang allah akan hamba-hambanya yang lulus dalam tahap ridho menjadi tahap taqwa. Sesuai janji-Nya "Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu, Maka akan Aku (Allah) tetapkan Rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertaqwa. Maka jika sudah mencapai taraf Taqwa niscaya Ridho-mu tiada mengaharap suatu imbalan syurga, dan tidak pula berlinduang akan siksa neraka. Tetapi Allah lah yang mengisi setip ridhomu menuju dekat disamping-Nya (Kedekatan).
-------------------------------------------
Subhanaka La 'Ilmalana Illa Ma 'Allamtan Innaka Anta 'Alimul Hakim Wa La Hawla Wa La Quwwata Illa Billahil 'Aliyyil 'Adzim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar