Jama’ah diRahmati oleh Allah. Sebagaimana yang kita ketahui bersama, didalam Kitab Nashoihul Ibad karangan Syeikh Imam Nawawi Al-Banteni disebutkan : Bahwa menyebut nyebut dan mengingat atau bahkan membaca kisah orang sholeh yang menjadi kekasih Allah merupakan salah satu penyebab akan turunnya Rahmat Allah ketika itu. Dengan ini pula kita berharap semoga dengan berkumpulnya kita saat ini, menjadi sebab akan terlimpahnya Rahmat Allah kepada kita sekalian, diampuni segala dosa kita dan berakhir dengan keridhoan Allah SWT. Aamiin Allahumma Aamiin.
Berkat Rosululloh, Berkat Wali Wali
Allah, Berkat Syeikh Sayyid Abil Qurthuby Alkaf, Berkat Syeikh Sayyid Muhammad
bin Umar Al Aydrus, Berkat Syekh Sayyid
Muhammad Yusuf Alkaf ... Alfaatihah.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيم . اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ . اَللّٰهُمَّ صَلّ عَلٰي
سَيّدِنَا وَ نَبِيّنَا وَ حَبِيْبِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰي اٰلِهِ وَ صَحْبِهِ
اَجْمَعِيْنَ
Dengan Nama Allah … Memuji lah Daku
kepada-Nya yang senantiasa melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepadaku dalam Menyusun sebuah Manaqib
singkat Syeikh Sayyid Abil Yusfiah Alkaf ini. Sholawat serta Salam pun
senantiasa ku panjatkan pula kepada Nabi Pembawa Risalah Ketuhanan yang
merupakan Imam sekalian Para Nabi & Rosul-Nya. Nabi yang sama sama kita
harapkan Syafa’atnya dunia sampai akhirat kelak, beliau ialah Baginda Nabi
Besar Muhammad saw. Semoga Kesejahteraan tersebut terlimpah pula kepada
Keluarga, Sahabat serta kepada Umat-Nya. Aamiin …
Kelahiran sang Syeikh.
Ketika Allah SWT telah menyatukan 2 sari pati dari 2 insan yang taat kepada-Nya, maka terbentuklah saat itu janin yang suci yang terus menerus berkembang menjadi cahaya yang siap untuk keluarkan ke alam dunia. Tepat di Tahun 1934 M atau 1352 H lahirkan Sayyid Muhammad Yusuf bin Ali bin Mudatsir bin Husein bin Abdurrahman bin Ahmad Alkaf. Nama dan Darahnya mengalir darah seseorang yang Allah cinta dan Allah Masyhurkan di 4 Kitab terdahulu yaitu Baginda Nabi Muhammad SAW, melalui darah itulah maka terjalinlah sebuah simpul Rahasia yang Indah. Sungguh alangkah Agungnya nasab itu laksana untaian permata & bintang gemintang yang selalu gemerlap cahayanya.
Tak banyak diketahui kehidupan selanjutnya, namun semua tak jauh dari Hal Ihwal anak anak pada umumnya, yang senantiasa bermain dengan penuh kebahagian, namun ditengah keceriaan-nya itu, ayahnya tak lupa pula dan selalu menempa dirinya dalam berbagai Ilmu Agama. Sayyid Muhammad Yusuf sangat menghormati kedua orang tuanya bahkan menjadikan mereka laksana keramat hidup.
Beranjak dewasa Sayyid Muhammad Yusuf Alkaf sudah menunjukan kegemarannya dalam bidang Tasawwuf, dari sinilah dimulainya perjalanan ruhaniyah beliau. Berkat Inayah dan Hidayah Allah, Sayyid Muhammad Yusuf bertemu serta ber-Bay’at kepada Seorang Wali Mastur yang Gelarnya Al-Quthub Syekh Sayyid Muhammad bin Umar Al-Aydrus. dengan perlahan sang guru pun mem-Bay’at denga kalimat :
Aku Ridho Allah sebagai Tuhan-ku
Islam sebagai Agama-ku
Muhammad SAW sebagai Nabi-ku
Dilantik menjadi Seorang Mursyid.
Dan setelah beberapa tahun menemani sang Guru, Sayyid Muhammad Yusuf Alkaf mulai menunjukan kualitas Bathiniyah nya kepada sang Guru tersebut. Setelah dilihat oleh sang Guru, maka Sayyid Muhammad Yusuf Alkaf di Talqin serta di Lantik menjadi seorang Mursyid yang kelak akan menggantikan sang Guru, dan sejak saat itu banyaklah orang yang datang untuk ber-Bay’at kepadanya. Namun dalam proses yang cukup panjang murid –murid angkatan pertama sangat membuat Bathin Sayyid Muhammad Yusuf Alkaf sedih dikarenakan tidak adanya kemajuan yang nampak pada semua murid murid nya.
Ketika larut dalam kesedihan, Sayyid Muhammad Yusuf Alkaf pun ber-Tawajjuh kepada Allah Azza Wa Jalla.
“ Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang timbul dari diri-ku, dan dari kejahatan makhluk yang Engkau pegang ubun-ubunnya.
“Ya Allah, Yang selalu mengurus makhluk-nya
Dengan Rahmat-Mu perbaikilah semua urusanku, dan
janganlah Engkau serahkan aku kepada diriku sendiri atau kepada seseorang dari
makhluk-Mu sekejap mata pun.
Ya Allah, Engkau Dzat Pemilik segala Kuasa, diatas segala Kelemahan Hamba-Nya.
Dzat Pemilik segala Kehendak, diatas segala tiada
daya upaya.
Dzat Pemilik segala Pengetahuan, diatas segala
kejahilan.
Dzat Pemilik segala Kehidupan, diatas segala
Kematian.
Dzat Pemilik segala Pendengaran, diatas segala
Ketulian.
Dzat Pemilik segala Penglihatan, diatas segala
Kebutaan.
Dzat Pemilik segala Kalam, diatas segala Kebisuan.
Ya Allah, dengan Ridho-Mu aku terpatri dalam Hadhroh Muhammad Rosululloh yang ke hijau hijuan, dengan Ketetapan-Mu aku Engkau sembunyikan dalam perbendaharaan-Mu dengan ucapan Bismillah Lillah Wa Billah aku Engkau kunci dengan kalimat La Ilaha Illalloh Muhammad Rosululloh.
Setelah selesai dalam Do’a nya, tiba tiba datanglah dua cahaya yang menghampirinya, sejenak kedua cahaya tersebut menjadi dua sosok yang tak lain adalah Gurunya Sayid Muhammad Al-Aydrus yang datang membawa Rosululloh SAW. Dan dialog pun terjadi :
“Assalamu’alaikum Wa Rohmatullohi Wa Barokatuh” ucap kedua sosok tesebut,
“Wa’alaikum salam” jawab Sayyid Muhammad Yusuf Alkaf.
“Wahai anak-ku … tangis mu bagai duri yang menusuk-ku, jangan kau sesali yang Allah lakukan, sesungguhnya hal tersebut merupakan salah satu Tarbiyah dari Allah kepadamu, dan semua yang Allah lakukan tentunya baik untukmu” Ridho lah apa yang Allah Ridhoi akan dirimu. ucap Rosululloh saw …
Setelah mendengar pernyataan itu, maka hilanglah kesedihan yang menimpa dirinya, dan diiringi dengan jawaban : “terima kasih Ya Rosululloh, atas Nasehat serta kedatangan-mu padaku”
Tak lama perlahan dua sosok itupun hilang dalam hiasan cahaya yang cukup menawan.
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (QS. Yunus: 62-63).
Setelah mengalami isyarat tersebut, mulai lah Sayyid Muhammad Yusuf Alkaf mengumpulkan semua anak anaknya serta mengajarkan mereka suatu Amaliyah Tharekat kepada semua anaknya itu. Dan ternyata membuahkan hasil yang sangat membanggakan. Para Jama’ah Ahli Wilayyah menyebut dan memberikan gelar kepada anak anak Muhammad Yusuf Al-kaf, yaitu dengan gelar “Permata Bani Yusfiyah”.
“Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya di waktu ia memberi pelajaran kepadanya :”Hai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezholiman yang besar. (QS. Lukman :13)
Sayyid Muhammad Yusuf Alkaf menikah dengan salah satu Dzurriyat Syekh Arsyad Al-Banjari yang bergelar Lubabah Muta’abbidah (wanita yang ahli ibadah) seorang wanita sholehah yang luar biasa perangainya, lembut tutur katanya, indah menawan parasnya, Wanita yang memilik Kesabaran yang ekstra, yang tidak pernah durhaka kepada suami serta memiliki kasih sayang kepada siapapun.
Dari Abdullah bin Amr bin Al-‘Ash RA. Rosululloh SAW pernah bersabda : ‘’Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik baik perhiasan adalah wanita sholehah”
Tak banyak para wali yang melahirkan seorang wali pula, namun tidak bagi Sayyid Muhammad Yusuf Alkaf dengan bimbingan serta kesabaran-nya pula maka dari sekian banyak anak anaknya Satu yang menjadi Unggulan Para Nabi & Wali di Zaman ini, yang termasyhur dilangit dan tersembunyi di bumi, beliau adalah SULTHONUL AWLIYA SYEIKH SAYYID ABIL QURTHUBY ALKAF.
“warisan bagi Allah SWT dari hamba-Nya yang beriman
adalah puteranya yang beribadah kepada Allah sesudahnya’’ (HR. Ath-thahawi)
Karomah Syekh Sayid Abil Yusfiah Al-kaf
Sayyid Muhammad Yusuf Alkaf adalah seorang yang Mukasyaf. Diceritakan datanglah seseorang dengan permintaan untuk Sholat Hadiah untuk salah satu keluarga nya, singkatnya setelah terlaksana sholat hadiah tesebut, maka Syekh Sayid Abil Yusfiah Al-kaf mengajukan pertanyaan kepada seseorang tersebut yang tidak beliau kenal sebelumnya,
‘’Apakah almarhum mati tenggelam ?” Tanya Sayyid Muhammad Yusuf Alkaf, Mendengar pernyataan itu, seseorang tersebut bingung dan kaget bagaimana Syekh ini mengetahui hal itu,
Pernah salah satu Muhibbin bermimpi beliau, dalam
mimpinya ia melihat dan menyaksikan Syekh Sayyid Muhammad Yusuf Alkaf hendak
melakukan Sholat, tatkala mengangkat Takbirotul Ihrom nampak oleh seorang wali
itu Syekh Sayid Abil Yusfiah Al-kaf “Hilang” dan Karam pada cahaya
Hijau.
Wafatnya Syekh Sayyid Muhammad Yusuf Alkaf.
Tepat pada bulan Ramadhan Syekh Sayid Muhammad
Yusuf Al-kaf telah kembali yang sebenar benarnya kembali, para jama’ah ahli
wilayyah mengatakan sehari sebelum wafatnya beliau, jama’ah ahli wilayyah telah
menjemput beliau sebelum Malaikat Izrail AS. Sebagian lagi ada yang
menyebutkan wafatnya beliau tepat pada turunya Malam Lailatul Qodr.
Wasiat Syekh Sayid Abil Yusfiah Al-kaf
1. 1. Jangan
durhaka kepada Allah & Rosul-Nya.
2. 2. Jangan
durhaka pula kepada kedua orangtua.
3. 3. Jadikan
Sabar dan Ridho sebagai pakaian sehari hari.
4. 4. Prasangka
baik akan melapangkan hati & menguatkan keyaqinan kepada Allah.
5. 5. Upayakan
melengkapi ibadah sunnah setelah yang fardhu.
6. 6. Perbanyak
Istigfar serta Sholawat agar hidup berkah dunia akhirat.
7. 7. Perbanyak diam dan mengingat kematian.
Demikianlah Manaqib singkat Syekh
Sayid Muhammad Yusuf Al-kaf QS
.... Mudah mudahan ada manfaat dan penyebab turun nya Rahmat Allah bagi kita
sekalian. Mohon maaf jika ada kesalahan dan ketidak sempurnaan dalam Manaqib
ini. Semoga
Allah menjadikan kita semua termasuk diantara hamba-hamba Nya yang istimewa,
selamat dunia akhirat dipenuhi akan berkah dan Ridho Allah. Semoga Allah
meridhoi mereka dan berkat mereka semoga Allah juga meridhoi kita semua. Aamiin.
wallohu a'lam.....kullu amm fii khoir...
BalasHapusWa Kafa Billahi 'Alimaa
BalasHapuskhayol magom
BalasHapusSemua Ruh para wali ialah Rasululloh SAW, Jangan pisahkan diri ini dengan Rasululloh, hidupkan dan matikan bersama Rasululloh SAW. amin3
BalasHapusdari pecinta Rasululloh dan ahlul baitnya