Kisah Pertemuan dengan Wali Allah & Pertolongan-Nya


Seorang pemuda yang berasal dari jawa tersesat di Thailand dengan keadaan yang mengenaskan, tubuhnya penuh luka dan mendapatkan perlakuan yang tak manusiawi dari beberapa orang yang memiliki kelainan. Pemuda ini dibuang di persawahan hanya berbalut baju dan celana yang sudah lusuh dan berantakan tanpa dokumen dan uang sepeserpun, dia hampir tak memiliki semangat untuk hidup lagi kala itu.
Namun ternyata pertolongan Allah SWT sangat dekat dengan hambanya, disela keputusasaannya itu pemuda ini mendapati kejadian yang sangat susah diterima dengan akal sehat bagi kita semua. Ketika dia sudah mulai putus asa untuk kembali ke Indonesia karena dia tak memiliki dokumen, uang, bahkan dia tak bisa berbahasa Thailand sama sekali, ditambah saat itu hujan deras mengguyur dan dia hanya bisa berteduh di gubuk yang berada di tengah sawah. Secara fisik dan akal, dia tak akan bisa kembali ke Indonesia lagi karena permasalahan uang, dokumen, bahasa, dan lain sebagainya, namun di dalam hati pemuda ini masih ada iman, yah dia masih kuat menjaga iman dan percaya bahwa dia masih memiliki Allah SWT yang menguasai bumi ini.
Di saat itu pula secara tiba-tiba muncul seorang kakek tua disampingnya, beliau tersenyum dan mengucapkan salam kepadanya. Sontak pemuda itu kaget karena ada orang Islam yang tiba-tiba datang, dia hanya menjawab salam dengan terbata-bata dan gemetar. Beberapa saat kakek tua itu memberikan beberapa nasehat dengan menggunakan bahasa jawa, hal yang susah diterima akal sehat ketika di negara Thailand ada orang jawa yang tiba-tiba datang dan menolongnya. Setelah memberikan nasehat dan menyuruh pemuda itu untuk bertaubat, sang kakek memberikan bungkusan kertas dan menyuruh pemuda ini menemui seseorang di sebuah gereja di kota sebelah dan kakek ini berkata bahwa orang itu akan menolongnya pulang ke tanah air.

Entah semangat apa yang datang, pemuda ini segera meneruskan berjalan kaki menuju ke kota yang dimaksud dengan jarak berpuluh-puluh kilometer dengan keadaan yang mengenaskan karena kesakitan, kelelahan, kelaparan, dan hampir putus asa. Baru beberapa langkah pemuda ini beranjak dari gubuk tadi, dia menoleh ke belakang dan ternyata kakek yang tadi menolongnya sudah mengilang entah kemana dan hal itu membuat pemuda ini heran dan semakin bingung.
Setelah berjuang dengan sisa tenaga dan semangatnya, akhirnya pemuda ini menemukan orang yang dimaksud dan memberikan bungkusan kertas itu kepadanya, dan entah kenapa orang yang dimaksud itu hanya tersenyum dan segera menolong pemuda ini. Beberapa hari pemuda ini dirawat di dalam gereja itu, diberikan makan dan minum hingga dia sehat dan sembuh dari sakit dan lelah yang sudah dia rasakan. Setelah itu pemuda ini diajak untuk pulang ke tanah air, dengan cara yang bisa dibilang ajaib karena pemuda ini tak memiliki dokumen ataupun pasport, dia tinggal mengikuti orang itu dan akhirnya naik pesawat.
Setelah sampai di tanah air, pemuda ini kemudian baru berani bertanya kepada orang yang menolongnya, dan tak lupa dia menyakan juga perihal kakek tua yang sebelumnya menolongnya. Orang itu kemudian menceritakan bahwasanya kakek itu adalah waliyullah yang diutus Allah untuk menolongnya, dan yang membuat pemuda ini semakin kaget lagi, ternyata orang yang menolongnya ini dan ditemui di sebuah gereja merupakan muslim, yah dia muallaf dan kakek tua itu pula yang menolongnya di kala kebimbangan hatinya dulu kala di jerusalem.
Sungguh pertolongan Allah SWT itu sangat dekat, dan Dia bisa menolong hambanya dengan cara apapun bahkan yang tak pernah terpikirkan sama sekali, seperti kisah pemuda ini yang bertemu dengan waliyullah. Seorang kakek tua yang berbahasa jawa berada di Thailand, memberikan banyak nasehat dan menolongnya, dan tiba-tiba menghilang entah kemana. Sungguh besar kekuasaan Allah SWT sang Penguasa alam semesta ini, sungguh kecilnya kita hamba-Nya yang terkadang sombong dan melupakan-Nya.

*DAHSATNYA BERSHOLAWAT KEPADA NABI MUHAMMAD SAW*


*Kisah ini diambil dari Syeikh Husna Syarif*, seorang ulama besar di Mesir', beliau bercerita tentang seorang yang terbelit banyak hutang di tengah kubangan kemiskinannya.

Dulunya dia adalah orang yang sangat kaya raya namun jatuh bangkrut sampai terbelit hutang sana sini. Setiap hari, rumahnya penuh dengan orang yang menagih hutang.

Akhirnya ia terpaksa pergi menjumpai seorang saudagar kaya dan meminjam uang sebanyak 500 dinar.

Saking terkenalnya kebangkrutannya dan sudah banyak hutang sampai-sampai saudagar ini bertanya,

"Kira-kira kapan anda akan melunasi pinjaman ini ?"

”Minggu depan tuan.” jawabnya singkat.

Ia pun berhasil meminjam hutang lalu pulang dengan 500 dinar di genggamannya. Uang itu segera dia bayarkan kepada orang-orang yang setiap hari datang menagih hutang kepadanya sampai 500 dinar yang ia peroleh itu tidak tersisa sama sekali.

Hari demi hari ia bertambah sulit dan terpuruk kondisi ekonominya hingga tempo pembayaran hutangnya pun tiba.

Saudagar mendatangi rumah si miskin dan mengatakan,

”Tempo hutang anda telah tiba.”

Dengan suara lirih dia menjawab, ”Demi Allah saya sedang tak berhasil mendapatkan apa-apa untuk membayar. Tapi sungguh saya terus berusaha untuk melunasi.”

Saudagar merasa geram lalu mengadukannya ke pengadilan, dan membawanya ke hakim. Di pengadilan, Hakim bertanya:

”Mengapa anda tidak membayar hutang anda ?”

Dia menjawab, ”Demi Allah saya tidak memiliki apa-apa tuan.”

Karena merasa ini adalah kesalahan si miskin maka hakim memvonisnya dengan hukuman penjara sampai ia bisa melunasi hutangnya.

Kemudian si miskin bangkit dan berkata, ”Wahai tuan Hakim, berilah saya waktu untuk hari ini saja. Saya hendak pulang ke rumah untuk berjumpa keluarga dan mengabarkan hukuman ini sekalian berpamitan dengan mereka, kemudian saya akan langsung kembali untuk menjalani hukuman penjara."

Hakim meragukannya, ”Bagaimana mungkin, apa jaminannya kau akan kembali besok ?"

Lelaki itu terdiam, tapi seolah mendapat ilham di benaknya. "Rasulullah SAW jaminanku, wahai tuan hakim, bersaksilah untukku jika besok aku tidak kembali maka aku bukanlah termasuk umat Rasulullah SAW.”
Sang Hakim tersentak diam, ia sadar betapa bahayanya jaminan itu jika si miskin bohong. Hakim berfikir sejenak lalu memilih untuk percaya demi Rasulullah SAW. Hukuman pun ditunda sampai besok.

Sesampainya di rumah, si miskin mengabarkan kondisinya kepada istrinya bahwa esok akan dipenjara. Istrinya bertanya : ”Kok sekarang engkau bisa bebas ?"

”Aku menaruh nama Rasulullah SAW sebagai jaminanku.” jawabnya.

Air hangat menetes dari mata istrinya seraya ia berkata pada suaminya, ”Jika nama Rasulullah SAWyang menjadi jaminan bagimu maka mari kita bershalawat."

Dan mereka pun bershalawat kepada Rasulullah SAW dengan rasa cinta dan ketulusan yang mendalam hingga mereka tertidur.

Tiba-tiba dalam tidurnya mereka bermimpi melihat Rasulullah SAW. Beliau memanggil nama si miskin seraya berkata, ”Hai fulan jika telah terbit fajar pergilah ke tempat Alim fulan. Sampaikan salamku padanya dan mintalah supaya ia menyelesaikan hutang piutangmu. Jika Alim itu tidak percaya maka sampaikan 2 bukti ini, pertama, katakan padanya bahwa dimalam pertama ia sudah membaca shalawat untukku 1000 kali, dan dimalam terakhir dia telah ragu dalam jumlah bilangan shalawat yang dibacanya. Sampaikan padanya bahwa ia telah menyempurnakan shalawatnya."

Seketika si miskin terbangun dan terkejut. Tanpa ragu setelah subuh ia pergi menuju rumah sang Alim dan berjumpa dengannya. Tanpa buang waktu si miskin menyampaikan mimpinya, ”Wahai tuan, Rasulullah SAW telah menitipkan salam untukmu dan meminta agar engkau sudi menyelesaikan hutang piutangku.”

Alim bertanya, ”Apa bukti dari kebenaran mimpimu itu ?”

”Kata baginda Nabi, di malam pertama engkau telah bershalawat sebanyak 1000 x dan dimalam kedua anda tertidur dalam keadaan ragu dengan jumlah bilangan shalawat yang telah anda baca. Rasulullah SAW mengatakan bahwa hitungan shalawat anda telah sempurna, dan shalawat anda telah diterima olehnya.”

Mendengar itu, Alim itu spontan menangis karena berita gembira shalawatnya diterima Rasulallah SAW. Maka alim tersebut memberi uang 500 dinar dari baitul mal untuk melunasi hutang si miskin dan 2500 dari harta pribadinya untuk si miskin sebagai tanda terima kasih atas berita gembira yang disampaikan.

Dengan dana itu si miskin langsung bergegas pergi ke Hakim untuk menyelesaikan perkaranya.

Sesampainya di pengadilan, si Hakim bangkit dari kursinya menyambut si miskin seakan sudah rindu. Dengan senyum lebar sang Hakim memanggilnya seraya berkata:

”Kemarilah, berkat kamu aku mimpi berjumpa Rasulullah SAW. Rasulullah SAW telah berpesan kepadaku bahwa jika aku menyelesaikan hutangmu maka kelak Rasulullah SAW akan menyelesaikan perkaraku di akhirat. Ini uang 500 dinar untuk lunasi hutang-hutangmu."

Belum juga Hakim selesai bicara, tiba-tiba pintu ada yang mengetuk. Ketika dibuka, ternyata saudagar penagih hutang. Dia langsung memeluk si miskin dan menciumnya sembari berucap, ”Berkat anda saya mimpi berjumpa Rasulullah. Beliau berkata padaku jika aku merelakan hutangmu maka kelak di hari kiamat,Rasulullah SAW akan merelakan segala tanggunganku dan ini uang 500 dinar hadiah untuk anda dan hutangmu lunas."

”Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bersalawat kepada Nabi (Muhammad S.A.W) maka wahai orang-orang yang beriman bersalawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam sejahtera dengan penghormatan yang sepenuhnya.” (Al Ahzab;56)

Semoga kisah diatas menambah kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW sebagai kekasih dan Rosul Allah SAW..

اللّهمّ صلّ و سلّم و بارك على سيّدنا محمّد و على آل سيّدنا محمّد

Entri Unggulan

Maksiat Hati.

Ketatahuilah bahwasanya agama islam sangat mengedepankan akhkaq yang baik serta hati yang bersih dari segala penyakit yang akan menyengsarak...

Entri paling diminati