HIZB IKHFA

Pada mulanya wirid ikhfa ini diciptakan oleh seorang ulama sufi yang sangat ahli di bidang ilmu hikmah atau tasawuf. Ulama tersebut bernama Syeikh Abil Hasan Asy-Syadzili dan ia merupakan pendiri dari sebuah tarekat bernama Syadziliyah.

Tharekat Syadziliyah memiliki basis pengikut yang sangat banyak dan tersebar di berbagai negara muslim. Ajaran tasawufnya banyak diamalkan oleh para pengikutnya, termasuk dengan wirid ikhfa yang diciptakan oleh pendiri tarekat ini, Syeikh Abul Hasan Asy-Syadzili.

Berikut adalah bacaan wirid ikhfa : ๐Ÿ‘‡


ุจุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู’ู…ู† ุงู„ุฑู‘ูŽุญูŠู…


ุงุญู’ุชูŽุฌูŽุจู’ุชู ุจู†ููˆุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฏุงุฆู…ู ุงู„ูƒุงู…ู„ู’.ูˆุชุญูŽุตู‘ูŽู†ู’ุชู ุจุญุตู’ู†ู ุงู„ู„ู‡ ุงู„ู‚ูˆู‰ู‘ู ุงู„ุดู‘ูŽุงู…ูู„.ูˆุฑูŽู…ูŽูŠู’ุชู ู…ูŽู† ุจุบูŽู‰ ุนู„ู‰ู‘ูŽ ุจุณู‡ู… ุงู„ู„ู‡ ูˆุณูŽูŠู’ููู‡ู ุงู„ู‚ุงุชูู„ู’.


ุงู„ู„ู‡ู… ูŠุง ุบุงู„ุจุงู‹ ุนู„ู‰ ุฃู…ุฑูู‡ู ูˆูŠุง ู‚ุงุฆูู…ุงู‹ ููˆู‚ูŽ ุฎูŽู„ู’ู‚ูู‡ู ูˆูŠุง ุญูŽุงุฆูู„ุงู‹ ุจูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู…ุฑุกู ูˆู‚ู„ุจูู‡ู.ุญูู„ู’ ุจูŠู†ูŠ ูˆุจูŠู† ุงู„ุดูŠู’ุทูŽุงู†ู ูˆู†ูŽุฒู’ุบูู‡ู.


ุงู„ู„ู‡ู… ูƒููู‘ูŽ ุนูŽู†ู‰ู‘ ุฃู„ุณูู†ูŽุชูŽู‡ูู… ูˆุงุบู„ูู„ู’ ุฃูŠุฏููŠูŽู‡ูู… ูˆุฃุฑุฌูู„ูŽู‡ูู… ูˆุงุฑุจูุทู’ ุนู„ู‰ ู‚ูู„ููˆุจู‡ู… .ูˆุงุฌุนู„ ุจูŠู†ูŠ ูˆุจูŠู†ู‡ู… ุณุฏูŽุงู‹ ู…ูู† ู†ููˆุฑู ุนูŽุธู…ุชููƒูŽ ูˆุญุฌูŽุงุจุงู‹ ู…ูู† ู‚ููˆู‘ูŽุชููƒูŽ ูˆุฌูู†ู’ุฏุงู‹ ู…ูู† ุณูู„ุทุงู†ููƒ . ุฅู†ูƒ ุญูŠู‘ู ู‚ุงุฏูุฑูŒ ู…ูู‚ุชูŽุฏูุฑู ู‚ู‡ู‘ูŽุงุฑ


. ุงู„ู„ู‡ู… ุงุบุดู ุนูŽู†ู‘ู‰ ุฃุจุตุงุฑูŽ ุงู„ุฃุดุฑุงุฑ ูˆุงู„ุธู‘ูŽู„ูŽู…ูŽุฉู ุญุชู‰ ู„ุง ุฃูุจุงู„ู‰ ุจุฃุจุตุงุฑู‡ู…


. ูŠูƒุงุฏ ุณู†ุง ุจูŽุฑู‚ูู‡ ูŠุฐู‡ุจ ุจุงู„ุฃุจุตุงุฑ.ูŠูู‚ู„ู‘ูุจู ุงู„ู„ู‡ ุงู„ู„ูŠู„ ูˆุงู„ู†ู‡ุงุฑ ุฅู† ููŠ ุฐู„ูƒ ู„ุนูุจุฑุฉู‹ ู„ุฃูˆู„ูŠ ุงู„ุฃุจุตุงุฑ.


ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ูƒู‡ู€ูŠุนุต . ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุญู€ู…ู€ ุนู€ุณู€ู‚.


ูƒู…ุงุก ู ุฃู†ู’ุฒูŽู„ู†ุงู‡ ู…ูู† ุงู„ุณู…ุงุก ูุงุฎุชู„ุท ุจู‡ ู†ุจุงุช ุงู„ุฃุฑุถ ูุฃุตุจุญ ู‡ูŽุดูŠู…ุงู‹ ุชูŽุฐุฑููˆู‡ู ุงู„ุฑูŠุงุญ


.ู‡ูˆ ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฐูŠ ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ู‡ูˆ ุนุงู„ู… ุงู„ุบูŠุจ ูˆุงู„ุดู‘ูŽู‡ุงุฏุฉ ู‡ูˆ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู….


ูŠูˆู… ุงู„ุขุฒูุฉ ุฅุฐ ุงู„ู‚ู„ูˆุจ ู„ุฏู‰ ุงู„ุญู†ุงุฌุฑ ูƒุงุธู…ูŠู† ู…ุง ู„ู„ุธุงู„ู…ูŠู† ู…ูู† ุญูŽู…ูŠู… ูˆู„ุง ุดููŠุนู ูŠูุทุงุน.


ุนูŽู„ูู…ุช ู†ูŽูู’ุณูŒ ู…ุง ุฃุญู’ุถูŽุฑูŽุชู’ ูู„ุง ุฃูู‚ุณูู…ู ุจุงู„ุฎูู†ู‘ูŽุณู ุงู„ุฌูˆุงุฑ ุงู„ูƒูู†ู‘ูŽุณู ูˆุงู„ู„ูŠู„ ุฅุฐุง ุนุณุนุณ ูˆุงู„ุตุจุญ ุฅุฐุง ุชู†ูุณู‘ูŽ.


ุต ูˆุงู„ู‚ุฑุขู† ุฐูŠ ุงู„ุฐููƒุฑู ุจูŽู„ู ุงู„ุฐูŠู† ูƒูŽููŽุฑููˆุง ููŠ ุนูุฒู‘ูŽุฉู ูˆุดูู‚ุงู‚.


ุดุงู‡ูุช ุงู„ูˆุฌูˆู‡ . ุดุงู‡ูุช ุงู„ูˆุฌูˆู‡.ุดุงู‡ูุช ุงู„ูˆุฌูˆู‡.


ูˆุนูŽู…ููŠุช ุงู„ุฃุจุตุงุฑู ูˆูƒู„ู‘ูŽุชู ุงู„ุฃู„ุณู† ูˆูŽูˆูŽุฌูู„ูŽุชู ุงู„ู‚ูู„ููˆุจ


{ุฌูŽุนูŽู„ู’ุชู ุฎูŽูŠุฑู‡ู… ุจูŠู† ุฃุนูŠูู†ูŽู‡ูู… ูˆุดุฑู‘ูู‡ูู… ุชุญุช ุฃู‚ุฏุงู…ูู‡ู… ูˆุฎุงุชูŽู… ุณูู„ูŠู…ุงู† ุจูŠู† ุฃูƒุชุงููู‡ูู… ู„ุง ูŠุณู…ุนูˆู† ูˆู„ุง ูŠูุจุตุฑูˆู† ูˆู„ุง ูŠู†ุทู‚ูˆู† ุจุญู‚ู‘ู ูƒู‡ู€ูŠุนู€ุต.


ูุณูŠูƒููŠู‡ู… ุงู„ู„ู‡ ูˆู‡ูˆ ุงู„ุณู…ูŠุน ุงู„ุนู„ูŠู….ูุณูŠูƒููŠู‡ู… ุงู„ู„ู‡ ูˆู‡ูˆ ุงู„ุณู…ูŠุน ุงู„ุนู„ูŠู… .ูุณูŠูƒููŠู‡ู… ุงู„ู„ู‡ ูˆู‡ูˆ ุงู„ุณู…ูŠุน ุงู„ุนู„ูŠู… }3


{ุฅู†ู‘ูŽ ูˆูŽู„ูŠู‘ููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฐูŠ ู†ูŽุฒู‘ูŽู„ูŽ ุงู„ูƒูุชู‘ุงุจ ูˆู‡ูˆ ูŠุชูŽูˆูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ุตู‘ูŽุงู„ุญูŠู†}(3)


{ุญูŽุณู’ุจูŠูŽ ุงู„ู„ู‡ ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ู‡ููˆูŽ ุนู„ูŠู‡ ุชูˆูƒู„ุช ูˆู‡ููˆูŽ ุฑู‘ุจู‘ู ุงู„ุนูŽุฑุดู ุงู„ุนูŽุธูŠู…}(7)


.ุจู„ ู‡ูˆ ู‚ุฑุขู† ู…ูŽุฌูŠุฏ ููŠ ู„ูˆุญ ู…ูŽุญููˆุธู.


ุงู„ู„ู‡ู… ุงุญูุธู†ูŠ ู…ูู† ููŽูˆู‚ูŠ ูˆู…ูู† ุชูŽุญู’ุชูŠ ูˆุนูŽู† ูŠูŽู…ูŠู†ูŠ ูˆุนูŽู† ุดูู…ุงู„ูŠ ูˆู…ูู† ุฎูŽู„ู’ููŠ ูˆู…ูู† ุฃู…ุงู…ูŠ ูˆู…ูู† ุธุงู‡ูุฑูŠ ูˆู…ูู† ุจุงุทูู†ูŠ ูˆู…ูู† ุจูŽุนุถ ูˆู…ูู† ูƒูู„ูŠ ูˆุญูู„ ุจูŽูŠู†ูŠ ูˆุจูŠู† ู…ูŽู† ูŠูŽุญูˆู„ู ุจูŠู†ูŠ ูˆุจูŠู†ูƒ.ูŠุง ุฃู„ู„ู‡.ูŠุง ุฃู„ู„ู‡.ูŠุง ุฃู„ู„ู‡ .ูˆู„ุง ุญูˆู„ ูˆู„ุง ู‚ูˆุฉ ุฅู„ุง ุจุงู„ู„ู‡ ุงู„ุนู„ูŠ ุงู„ุนูŽุธูŠู….ูˆุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ุณูŠุฏู†ุง ู…ุญู…ุฏ ุงู„ู†ุจูŠู‘ู ุงู„ุฃูู…ูŠู‘ู ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตูŽุญู’ุจูู‡ู ูˆุณูŽู„ู‘ู… ุชุณู„ูŠู…ุงู‹


Khasiat Hizib Ikhfa

Ada beberapa khasiat yang Sahabat Muslim dapatkan dengan mengamalkan wirid ikhfa ini, di antaranya adalah :

1. Benteng Pertahanan Diri

Sahabat Muslim yang merasa tidak mempunyai benteng pertahanan diri yang kuat, merasa dirinya lemah dan tidak memiliki banyak kekuatan untuk melakukan perlawanan, amalkan saja wirid ikhfa ini.

Dengan mengamalkan wirid ikhfa, maka Sahabat Muslim akan dibekali benteng pertahanan diri yang jauh lebih kuat sebelumnya. Sahabat Muslim akan jauh lebih mudah menghadapi lawan ataupun musuh.

2. Menghancurkan Serangan Sihir

Dalam hidup, tidak ada yang bisa menjamin bahwa Sahabat Muslim tidak mempunyai musuh. Akan selalu muncul orang yang merasa iri dan dengki dengan pencapaian Sahabat Muslim miliki. Orang yang merasa iri bisa saja melakukan perbuatan yang jahat untuk menjatuhkan lawannya, termasuk dengan mengirim sihir, santet atau teluh.

Jika Sahabat Muslim ingin mengusir sihir, santet atau teluh yang menyerang, maka amalan wirid ikhfa ini bisa membantu Sahabat Muslim menghancurkannya.

3. Mengembalikan Teror Ghaib ke Pemiliknya

Selain bisa digunakan untuk melenyapkan sihir, teluh dan santet yang menyerang Sahabat Muslim, ternyata amalan wirid ikhfa ini juga bisa digunakan untuk menangkal teror-teror ghaib dan mengembalikan kepada si pengirimnya.

Sahabat Muslim akan lebih kebal terhadap teror-teror ghaib yang menyusahkan hidup karena amalan ini secara otomatis akan menangkalnya dan menyerang balik si pengirim.

4. Kebal Terhadap Senjata

Selain memberikan benteng pertahanan diri, wirid ikhfa ternyata bisa digunakan untuk membuat tubuh lebih kebal dari senjata. Sahabat Muslim akan mendapatkan keistimewaan dari amalan ikhfa ini sehingga tubuh Sahabat Muslim akan lebih kebal terhadap sayatan maupun pukulan senjata tajam.

5. Memberikan Perlindungan untuk Diri Sendiri dan Orang Terdekat

Meski wirid ikhfa diamalkan oleh Sahabat Muslim untuk kebaikan diri sendiri, nyatanya amalan ini juga bisa melindungi orang terdekat Sahabat Muslim juga. Ya, hizib ini bisa melindungi Sahabat Muslim dan orang terdekat yang Sahabat Muslim sayangi.

6. Mengobati Segala Macam Jenis Penyakit Aneh

Ada berbagai macam penyakit aneh yang menyerang tubuh manusia dan jarang bisa disembuhkan oleh obat-obatan medis. Jangankan disembuhkan oleh obat-obatan medis, dokter dan tenaga kesehatan lainnya mungkin tidak bisa mendiagnosis penyakit dan penyebabnya.

Meski terdengar aneh, namun fakta penyakit semacam ini banyak terjadi di sekitar Sahabat Muslim tanpa disadari. Nah, untuk bisa menyembuhkan penyakit yang dianggap aneh dan sulit disembuhkan dengan pengobatan medis rumah sakit, amalan wirid ikhfa ini bisa Sahabat Muslim gunakan. Entah penyakit tersebut menyerang Sahabat Muslim ataupun orang terdekat, amalkan saja wirid ikhfa ini.

Cara Mengamalkan Hizib Ikhfa

Untuk bisa mendapatkan semua khasiat yang disebutkan di atas, ada beberapa amalan yang harus Sahabat Muslim lakukan. Apa sajakah itu?

1. Sahabat Muslim harus menjalankan puasa selama  3 atau bisa juga selama 7 hari berturut-turut dengan penuh keikhlasan.

2. Selama Sahabat Muslim melaksanakan puasa, maka bacalah zikir dan wirid ikhfa ini setiap menyelesaikan sholat fardu. Minimal pengulangan bacaan adalah 3x dan jika Sahabat Muslim sedang mempunyai  hajat, maka baca wirid ikhfa sebanyak 40 kali. Setidaknya wirid ikhfa ini harus dijadikan zikir dan wirid setelah sholat Subuh dan juga Maghrib dengan minimal pengulangan 3 kali.

3. Sahabat Muslim harus bertawasul dengan mengirim amalan ini kepada Nabi Muhammad, malaikat, sahabat-sahabat Nabi, para ulama, Syekh Abdus Salam Bin Masyis dan juga tawasul kepada sang pencipta hizib, yakni Syeikh Abul Hasan Asy-Syadzili.

Sahabat Muslim yang ingin meraih segala khasiat hizib ikhfa yang dijelaskan di atas, bacalah wirid ini dengan melakukan amalan-amalan yang disarankan serta ber-Ijazah.

Maksiat Hati.

Ketatahuilah bahwasanya agama islam sangat mengedepankan akhkaq yang baik serta hati yang bersih dari segala penyakit yang akan menyengsarakan seorang manusia kelak di hari akhir. Oleh karena itu dibawah ini kembali kami sajikan "Maksiat Hati" yang telah dituangkan oleh Imam Abu Hamid Al-Ghazali didalam Kitabnya Bidayah Al-Hidayah. ๐Ÿ‘‡

Meninggalkan apa yang dilarang jauh lebih sulit karena melakukan amal ketaatan dapat diยญlakukan setiap orang, sedangkan meninggalkan syahwat hanya bisa diwujudkan oleh mereka yang tergolong shidยญdiqun. Oleh karena itu, Rasulullah SAW. bersabda, โ€œOrang yang berhijrah adalah yang meninggalkan keburukan, sedangkan orang yang berjihad adalah yang berjuang melawan hawa nafsunya.โ€ Ketahuilah bahwa ketika engkau bermaksiat sesungguhnya engkau melakukan maksiat tersebut dengan anggota badanmu padahal ia merupakan nikmat dan amanat Allah yang diberikan kepadamu. Mempergunakan nikmat Allah dalam rangยญkat bermaksiat kepada-Nya adalah puncak kekufuran. Dan berkhianat terhadap amanat yang dititipkan Allah kepadamu betul-betul merupakan perbuatan yang meยญlampaui batas. Anggota badanmu adalah rakyat atau gembalaanmu, maka perhatikan dengan baik bagaimana kamu menggembalakan mereka. Masing-masing  kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin bertanggung jaยญwab atas yang dipimpinnya. 

Sadarlah bahwa semua anggota badanmu akan menjadi saksi atasmu pada hari kiamat dengan lidah yang fasih. Ia akan menyingkap rahasiamu di hadapan semua makhluk. Allah Swt. berfirman, โ€œPada hari dimana lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas perbuatan yang kalian lakukanโ€ (Q.S. an-Nur: 24) Allah Swt berfirman, โ€œPada hari ini, Kami tutup mulut mereka sedangkan tangan mereka berbicara pada Kami dan kaki mereka menjadi saksi atas apa yang mereka kerjakanโ€ (Q.S. Yasin: 65).

Oleh karena itu, peliharalah semua anggota badanmu dari maksiat, khususnya tujuh anggota badanmu karena neraka Jahannam memiliki tujuh pintu. Masing-masing mereka mempunyai bagian tersendiri. Yang masuk ke dalam pintu-pintu neraka Jahannam itu adalah mereka yang bermaksiat kepada Allah Swt. dengan tujuh anggota badan tersebut, yaitu mata, telinga, lidah, perut, kemaluan, tangan, dan kaki.

1. Mata diciptakan agar bisa memberi petunjuk padamu di waktu gelap, agar bisa kau pergunakan pada saat diperlukan, agar dengannya engkau melihat semua keajaiban langit dan bumi, dan agar engkau bisa mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan-Nya. Maka dari itu, peliharalah matamu itu dari empat hal: melihat yang bukan mahram-nya, melihat gambar bagus dengar syahwat, melihat seorang muslim dengan pandangan meremehkan, serta melihat aib seorang muslim.

2. Telinga, maka peliharalah ia agar tidak mendengar bidah, gibah, perkataan keji, takut pada kebatilan, atau kejelekan orang. Telinga tersebut diciptakan untukmu agar engkau bisa mendengar kalam Allah Swt, sunah Rasulullah Saw, dan kata hikmah para wali serta agar engkau bisa mempergunakannya untuk bisa menggapai surga yang penuh kenikmatan, kekal abadi di sisi Tuhan Penguasa alam semesta. Jika engkau mempergunakan telinga tersebut pada sesuatu yang dibenci ia akan menjadi beban atau musuh bagimu. 

Begitu pula ia akan berbalik arah dari yang seharusnya bisa mengantarkanmu menuju kesuksesan, menjadi mengantarkan mu menuju kehancuran. Ini benar benar merupakan kerugian. Jangan engkau mengira bahwa dosanya hanya dibebankan kepada si pembicara, sedangkan si pendengar terbebas dari dosa. Karena, dalam riwayat disebutkan, pendengar adalah sekutu bagi yang berbicara. Ia adalah salah satu pihak dari dua orang yang sedang bergibah (bergunjing).

3. Lidah, maka ia diciptakan agar dengannya engkau bisa banyak berzikir kepada Allah Swt, memยญbaca Kitab Suci-Nya, memberi petunjuk kepada makhยญluk Allah lainnya, serta mengungkapkan kebutuhan agama dan duniamu yang tersimpan dalam hati. Apaยญbila engkau mempergunakannya bukan pada tujuan yang telah digariskan berarti engkau telah kufur terhadap nikยญmat Allah Swt. Lidah merupakan anggota badanmu yang paling dominan. Tidaklah manusia diceburkan ke dalam api neraka melainkan sebagai akibat dari apa yang diยญlakukan oleh lidah. Maka peliharalah ia dengan semua kekuatan yang kau miliki agar ia tidak menjerumuskanยญmu ke dalam dasar neraka. Sebuah riwayat menyebutยญkan, โ€œSesungguhnya seseorang berbicara dengan satu kata yang dengannya ia ingin membuat teman-temanยญuya tertawa, namun karena itu ia jatuh ke dasar neraka selama tujuh puluh musim.โ€ Dalam riwayat lain diseยญbutkan bahwa ada seorang syahid yang terbunuh di daยญlam peperangan pada masa Rasulullah Saw. Lalu seseยญorang berkata, โ€œSelamat baginya yang telah memperoleh surga!โ€ Tapi Rasul Saw. kemudian bersabda, โ€œDari mana engkau tahu? Barangkali ia pernah mengatakan sesuatu yang tak berguna dan bakhil terhadap sesuatu yang takkan pernah mencukupinya.โ€ Maka, peliharalah lidahยญmu dari delapan perkara:

โˆš berdusta ๐Ÿ‘‰Jagalah lidahmu agar jangan samยญpai berdusta baik dalam keadaan yang serius maupun bercanda. Jangan kau biasakan dirimu berdusta dalam canda karena hal itu akan mendorongmu untuk berยญdusta dalam hal yang bersifat serius. Berdusta termasuk induk dosa-dosa besar. Kemudian, jika engkau dikenal mempunyai sifat seperti itu (pendusta) maka orang tak akan percaya pada perkataanmu dan untuk selanjutnya engkau akan hina dan dipandang sebelah mata. Apabila engkau ingin mengetahui busuknya perkataan dusta yang ada pada dirimu, maka lihatlah perkataan dusta yang dilakukan orang lain serta bagaimana engkau membenci, meremehkan, dan tidak menyukainya. Laยญkukanlah hal semacam itu pada semua aib dirimu. Seยญsungguhnya engkau tidak mengetahui aibmu lewat diriยญmu sendiri tapi lewat orang lain. Apa yang kau benci dari orang lain, pasti juga orang lain membencinya dariยญmu. Oleh karenanya, jangan kau biarkan hal itu ada pada dirimu.

โˆš menyalahi janji ๐Ÿ‘‰ Engkau tak boleh menjanjiยญkan sesuatu tapi kemudian tidak menepatinya. Hendakยญnya engkau berbuat baik kepada manusia dalam bentuk tingkah laku, bukan dalam bentuk perkataan. Jika engยญkau terpaksa harus berjanji, jangan sampai kau ingkari janji tersebut, kecuali jika engkau betul-betul tak berยญdaya atau ada halangan darurat. Sebab, menyalahi janji merupakan salah satu dari tanda-tanda nifak dan burukยญnya akhlak. Nabi Saw. bersabda, โ€œAda tiga hal, yang jika ada di antara kalian yang jatuh ke dalamnya maka ia termasuk munafik, walaupun ia puasa dan salat. Yaยญitu, jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanat ia berkhianat.โ€

โˆš gibah (menggunjing) ๐Ÿ‘‰Peliharalah lidahmu dari menggunjing orang. Dalam Islam, orang yang melakuยญkan perbuatan tersebut lebih hebat daripada tiga puluh orang pezina. Begitulah yang terdapat dalam riwayat. Makna gibah adalah membicarakan seseorang dengan sesuatu yang ia benci jika ia mendengarnya. Jika hal itu engkau lakukan, maka engkau adalah orang yang telah melakukan gibah dan aniaya, walaupun engkau berkata benar. Hindarilah untuk menggunjing secara halus. Yaยญitu, misalnya engkau nyatakan maksudmu secara tidak Iangsung dengan berkata, โ€œSemoga Allah memperbaiki orang itu. Sungguh tindakannya sangat buruk padaku. Kita meminta kepada Allah agar Dia memperbaiki kita dan dia.โ€ Di sini terkumpul dua hal yang buruk, yaitu gibah (karena dari pernyataanya kita bisa memahami hal itu) dan merasa bahwa diri sendiri bersih tidak berยญsalah. Tapi, jika engkau benar-benar bermaksud menยญdoakannya, maka berdoalah secara rahasia jika engkau merasa berduka dengan perbuatannya. Dengan demiยญkian, jelaslah bahwa engkau tak ingin membuka rahasia dan aibnya. Kalau engkau menampakkan dukamu kaยญrena aibnya, berarti engkau sedang membuka aibnya. Cukuplah firman Allah Swt. ini menghalangimu dari gibah, โ€œJangan sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. Apakah salah seorang di antara kalian senang memakan daging saudaranya yang sudah mati. Pasti kalian tidak meยญnyukainyaโ€ (Q.S. al-Hujurat: 12).

Allah mengibaratkanmu dengan pemakan bangkai manusia. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika engkau menghindari perbuatan tersebut. Jika engkau mau meยญrenung, engkau tak akan menggunjing sesama muslim. Lihatlah pada dirimu, apakah dirimu itu mempunyai aib, baik yang tampak secara lahiriah maupun yang terยญsembunyi? Apakah engkau sudah meninggalkan makยญsiat, baik secara rahasia maupun terang-terangan? Jika engkau menyadari hal itu, ketahuilah bahwa ketidakยญberdayaan seseorang untuk menghindari apa yang kau nisbatkan padanya sama seperti ketidakberdayaanmu. Sebagaimana engkau tidak suka jika kejelekanmu diยญsebutkan, ia juga demikian. Apabila engkau mau meยญnutupi aibnya, niscaya Allah akan menutupi aibmu. Taยญpi apabila engkau membuka aibnya, Allah akan jadikan lidah-lidah yang tajam mencabik-cabik kehormatanmu di dunia, lalu Allah akan membuka aibmu di akhirat di hadapan para makhluk-Nya pada hari kiamat. Apabila engkau melihat lahir dan batinmu lalu engkau tidak menemukan aib dan kekurangan, baik dari aspek agaยญma maupun dunia, maka ketahuilah bahwa ketidaktahuanmu terhadap aibmu itu merupakan kedunguan yang sangat buruk. Tak ada aib yang lebih hebat daripada kedunguan tersebut. Sebab, jika Allah menginginkan keยญbaikan bagimu, niscaya Dia akan memperlihatkan aib-ยญaibmu. Tapi, apabila engkau melihat dirimu dengan panยญdangan rida, hal itu merupakan puncak kebodohan. Selanjutnya, jika sangkaanmu memang benar, bersyuยญkurlah pada Allah Swt. Jangan malah engkau rusak deยญngan mencela dan menghancurkan kehormatan mereka. Sebab, hal itu merupakan aib yang paling besar.

โˆš mendebat orang ๐Ÿ‘‰Karena, dengan mendeยญbat, kita telah menyakiti, menganggap bodoh, dan menยญcela orang yang kita debat. Selain itu, kita menjadi berยญbangga diri serta merasa lebih pandai dan berilmu. Ia juga menghancurkan kehidupan. Manakala engkau mendebat orang bodoh, ia akan menyakitimu. Sedangยญkan manakala engkau mendebat orang pandai, ia akan membenci dan dengki padamu. Nabi Saw. bersabda, โ€œSiapa yang meninggalkan perdebatan sedang ia dalam keadaan salah, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di tepi surga. Dan siapa yang meninggalยญkan perdebatan padahal dia dalam posisi yang benar Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surยญga yang paling tinggi.โ€

Jangan sampai engkau tertipu oleh setan yang berยญkata padamu, โ€œTampakkan yang benar, jangan bersikap lemah!โ€ Sebab, setan selalu akan menjerumuskan orang dungu kepada keburukan dalam bentuk kebaikan. Jangan sampai engkau menjadi bahan tertawaan setan sehingga dia mengejekmu. Menampakkan kebenaran kepada mereka yang mau menerimanya adalah suatu kebaikan. Tetapi hal itu harus dilakukan dengan cara memberikan nasihat secara rahasia bukan dengan cara mendebat. Seยญbuah nasihat memiliki karakter dan bentuk tersendiri. Harus dilakukan dengan cara yang baik. Jika tidak, ia hanya akan mencemarkan aib orang. Sehingga kebuยญkannya lebih banyak daripada kebaikan yang ditimยญhulkannya. Orang yang sering bergaul dengan para faยญkih zaman ini memiliki karakter suka berdebat sehingga ia sulit diam. Sebab, para ulama suโ€™ tersebut mengataยญkan padanya bahwa berdebat merupakan sesuatu yang mulia dan mampu berdiskusi merupakan satu kebangยญgaan. Oleh karena itu, hindarilah mereka sebagaimana engkau menghindar dari singa. Ketahuilah, perdebatan merupakan sebab datangnya murka Allah dan murka makhluk-Nya.

โˆš mengklaim diri bersih dari dosa ๐Ÿ‘‰Allah Swt. berfirman, โ€œJangan kalian merasa suci. Dia yang lebih meยญngetahui siapa yang bertakwaโ€ (Q.S. an-Najm: 32). Sebaยญgian ahli hikmat ditanya, โ€œApa itu jujur yang buruk?โ€ Mereka menjawab, โ€œSeseorang yang memuji dirinya sendiri.โ€ Janganlah engkau terbiasa demikian. Ketahuiยญlah bahwa hal itu akan mengurangi kehormatanmu di mata manusia dan mengakibatkan datangnya murka Allah Swt. Jika engkau ingin membuktikan bahwa membanggakan diri tak membuat manusia bertambah hormat padamu, lihatlah pada para kerabatmu manakala mereka membanggakan kemuliaan, kedudukan, dan harยญta mereka sendiri, bagaimana hatimu membenci mereka dan muak atas tabiat mereka. Lalu engkau mencela meยญreka di belakang mereka. Jadi sadarlah bahwa mereka juga bersikap demikian ketika engkau mulai membangยญgakan diri. Di dalam hatinya, mereka mencelamu dan hal itu akan mereka ungkapkan ketika mereka tidak berยญada di hadapanmu.

โˆš mencela ๐Ÿ‘‰Jangan sampai engkau mencela ciptaan Allah Swt, baik itu hewan, makanan, ataupun manusia. Janganlah engkau dengan mudah memastikan seseorang yang menghadap kiblat sebagai kafir, atau munafik. Karena, yang mengetahui semua rahasia hanyalah Allah Swt. Oleh karena itu, jangan mencampuri urusan antara hamba dan Allah Swt. Ketahuilah bahwa pada hari kiamat engkau tak akan ditanya, โ€œMengapa engkau tidak mencela si fulan? Mengapa engkau menยญdiamkannya?โ€ Bahkan, walaupun engkau tidak mencela iblis sepanjang hidupmu dan engkau melupakannya, engkau tetap tak akan ditanya tentang hal itu serta tak akan dituntut karenanya pada hari kiamat. Tapi, jika engkau mencela salah satu makhluk Allah Swt. baru engkau akan dituntut. Jangan engkau mencerca sesuatu pun dari makhluk Allah Swt. Nabi Saw. sendiri sama sekali tidak pernah mencela makanan yang tidak enak. Jika beliau berselera dengan sesuatu, beliau memakanยญnya. Jika tidak, beliau tinggalkan.

โˆš mendoakan keburukan bagi orang lain ๐Ÿ‘‰ Peยญliharalah lidahmu untuk tidak mendoakan keburukan bagi suatu makhluk Allah Swt. Jika ia telah berbuat aniaya padamu, maka serahkan urusannya pada Allah Swt. Dalam sebuah hadis disebutkan, โ€œSeorang yang dianiaya mendoakan keburukan bagi yang menganiaya dirinya sehingga menjadi imbang, kemudian yang mengยญaniaya masih memiliki satu kelebihan yang bisa ia tuntut kepadanya pada hari kiamat.โ€ Sebagian orang terus mendoakan keburukan bagi Hajjaj sehingga sebagian salaf berkata, โ€œAllah menghukum orang-orang yang teยญlah mencela Hajjaj untuknya, sebagaimana Allah mengยญhukum Hajjaj untuk orang yang telah ia aniaya.โ€

โˆš bercanda, mengejek, dan menghina orang ๐Ÿ‘‰Peliharalah lidahmu baik dalam kondisi serius maupun canda karena ia bisa menjatuhkan kehormatan, menuยญrunkan wibawa, membuat risau, dan menyakiti hati. Ia juga merupakan pangkal timbulnya murka dan marah serta dapat menanamkan benih-benih kedengkian di daยญlam hati. Oleh karena itu, jangan engkau bercanda deยญngan seseorang dan jika ada yang bercanda denganmu,jangan kau balas. Berpalinglah sampai mereka memยญbicarakan hal lain.

Semua itu merupakan cacat yang terdapat pada liยญdah. Yang perlu kau lakukan adalah mengasingkan diri atau senantiasa diam kecuali dalam keadaan darurat. diceritakan bahwa Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. meletakยญan sebuah batu di mulutnya agar tidak berbicara keยญuali saat perlu saja. Beliau menunjuk lidahnya lalu berkata, โ€œInilah yang menjadi segala sumber bagiku. kekanglah ia sekuat tenagamu, karena ia merupakan faktor utama yang membuatmu celaka di dunia dan akhirat.โ€

4. Perut, maka jangan kau isi ia dengan baยญrang haram atau syubhat. Berusahalah untuk mencari yang halal. Jika engkau telah mendapatkan yang halal, berusahalah mengkonsumsinya tidak sampai kenyang. Sebab, perut yang kenyang bisa membekukan hati, meยญrusak akal, menghilangkan hafalan, memberatkan angยญgota badan untuk beribadah dan menuntut ilmu, memยญperkuat syahwat, serta membantu tentara setan. Jika kenyang dari makanan halal merupakan awal segala keburukan, bagaimana jika dari yang haram? Mencari sesuatu yang halal merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Beribadah dan menuntut ilmu yang disertai mengkonsumsi makanan haram seperti membangun di atas kotoran hewan. Apabila engkau merasa cukup selaยญma setahun memakai baju yang kasar, lalu selama seยญhari semalam memakan dua potong roti garing, lalu engkau tidak menikmati apa yang lezat bagi manusia, maka engkau tak butuh pada yang lain. Barang yang halal sangat banyak. Engkau tidak perlu meyakinkan dirimu dengan menyelidiki hal-hal yang tersembunyi. Tapi engkau harus menjaga diri dari yang sudah jelas kau ketahui bahwa itu adalah haram. Atau setelah diยญlihat dari ciri-ciri yang terkait dengan harta tersebut, engkau bisa menduga bahwa itu adalah haram. Apayang sudah diketahui tampak jelas secara lahir, semenยญtara yang bersifat dugaan tampak dengan adanya ciriยญciri. Misalnya harta penguasa dan para pekerjanya, harยญta orang yang tak bekerja kecuali dengan cara menjual khamar, riba, judi, dan sebagainya. Jika engkau tahu bahwa sebagian besar hartanya adalah haram, maka apa yang kau terima darinya, walaupun mungkin halal, ia termasuk haram karena adanya dugaan yang kuat tadi. Yang jelas-jelas haram adalah memakan harta wakaf tanpa izin atau syarat dari si pemberi wakaf. Siapa yang melakukan maksiat, kesaksiannya tertolak, dan wakaf atau apa pun yang ia terima atas nama kesufian adalah haram.

Kami telah menyebutkan hal-hal yang terkait dengan masalah syubhat, halal, dan haram dalam satu kajian tersendiri pada kitab Ihya Ulumiddin. Pelajarilah kitab tersebut karena mengetahui yang halal dan haram wajib hukumnya bagi setiap muslim sebagaimana salat lima waktu.

5. Kemaluan, peliharalah ia dari semua yang diharamkan Allah. Jadilah sebagaimana yang disebutยญkan Allah Swt, โ€œMereka yang menjaga kemaluan mereka, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau sahaya yang mereka miliki, maka mereka tak dapat dicelaโ€ (Q.S. al-Mukminun: 5-6). Engkau baru bisa menjaga kemaluan dengan menยญjaga pandangan mata, menjaga hati untuk tidak mereยญnungkannya, serta menjaga perut dari yang syubhat dan dari rasa kenyang. Karena, semua itu merupakan pengยญgerak dan tempat tumbuhnya syahwat.

6. Kedua tangan, harus engkau pelihara agar ia tidak kau jadikan alat untuk memukul seorang muslim, untuk mendapat harta haram, untuk menyakiti sesama makhยญluk, untuk berkhianat terhadap amanat dan titipan, serยญta untuk menuliskan sesuatu yang tak boleh diucapkan karena pena merupakan lidah pula. Oleh karena itu, peliharalah pena tersebut sebagaimana engkau menjaga lidah.

7. Janganlah engkau pergunakan kedua kaki untuk menuju pintu seorang penguasa lalim. Sebab, berjalan menuju para penguasa lalim tanpa ada keperluan meยญrupakan maksiat yang besar karena berarti ia bersikap tawadu dan memuliakan mereka yang telah berbuat laยญlirn. Allah Swt. telah memerintahkan kita untuk berยญpaling dari mereka dalam firman-Nya yang berbunyi, โ€œJanganlah kalian condong kepada mereka yang telah berbuat lalim, niscaya kalian tersentuh api neraka dan kalian tidak mempunyai penolong selain Allah. Lalu kalian tidak ditolongโ€ (QS. Hud: 113). Jika engkau pergi menemui mereka unยญtuk mendapat harta, berarti engkau berusaha meraih sesuatu yang haram. Nabi Saw. bersabda, โ€œSiapa yang bersikap merendah kepada orang kaya, sepertiga agaยญmanya telah hilang.โ€ ini terhadap orang kaya yang saยญleh, lalu bagaimana merendah terhadap orang kaya yang lalim?

Ringkasnya, ketika engkau bergerak dan diam deยญngan anggota badanmu, itu semua merupakan nikmat Allah Swt. Maka dari itu, janganlah engkau menggerakยญkan anggota badanmu dalam rangka maksiat kepada Allah. Tetapi pergunakanlah untuk taat kepada-Nya. Keยญtahuilah, jika engkau tak patuh maka bencananya akan kembali padamu, sementara jika kamu mau menanam, maka buahnya akan menjadi milikmu. Adapun Allah, Dia tak butuh padamu dan tak butuh pada amal perยญbuatanmu. Setiap jiwa tergantung pada amal perbuatanยญnya. Jangan sampai engkau berkata, โ€œAllah Maha Peยญmurah Dan Maha Penyayang. Dia Maha Mengampuni dosa mereka yang bermaksiat.โ€ Ini merupakan ungkapan yang benar tapi ditujukan pada sesuatu yang batil. Orang yang mengucapkannya termasuk dungu seperti kata Rasul Saw., โ€œOrang yang cerdik adalah yang bisa menundukkan hawa nafsunya dan beramal untuk hari sesudah mati. Sedangkan orang yang dungu adalah yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan kepada Allahโ€.

Ketahuilah bahwa ucapanmu itu seperti ucapan seยญseorang yang ingin menjadi fakih dalam ilmu agama tanpa mau belajar, tapi justru sibuk dengan sesuatu yang batil lalu berkata, โ€œAllah Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Dia Maha berkuasa untuk mencurahkan ke dalam hatiku berbagai ilmu yang Dia tanamkan di hati para nabi dan wali-Nya tanpa usaha dan belajar.โ€ Itu seperti ucapan orang yang menginginkan harta, tapi tak mau menanam, berdagang, atau berusaha kemudian berujar, โ€œ Allah Maha Pemurah. Dia memiliki kekayaan langit dan bumi. Dia Maha Berkuasa untuk memberikan kepadaku sebagian dari khazanah kekayaan-Nya sehingga aku tak perlu bekerja. Hal itu telah Dia lakukan kepada para hamba-Nya.โ€ Jika engkau mendengar ucapan kedua orang di atas, engkau pasti menganggap kedua orang itu bodoh dan engkau pasti mengejeknya walaupun sifat pemurah dan kuasa Allah yang ia sebutkan benar. Demikian pula, Orang-orang yang alim dalam bidang-bidang agama akan menertawakanmu jika engkau menuntut ampunan tanpa ada usaha. Allah Swt. berfirman, โ€œBagi manusia apa yang ia usahakanโ€ (Q.S. an-Najm: 39), โ€œKaliaan dibalas sesuai dengan amal perbuatan kalianโ€ (Q.S. ath-Thar: 16), โ€œOrang-orang abrar (berbuat baik) berada dalam kenikmatan sedangkan mereka yang selalu berbuat dosa berada di neraka Jahimโ€ (Q.S. al-Infithar: 13-14).

Apabila engkau tetap menuntut ilmu dan mencari harta dengan bersandar pada kemurahan-Nya serta terus membekali diri untuk akhirat, maka Tuhan Pemelihara dunia dan akhirat adalah satu. Dia Maha Pemurah dan Penyayang baik di dunia maupun di akhirat. Ketaatanmu tidak membuat-Nya bertambah pemurah. Haยญnya saja, kemurahan-Nya adalah Dia memudahkan jalan menuju negeri kenikmatan yang abadi dan kekal dengan senantisa sabar dalam meninggalkan syahwat selama beberapa saat. Ini merupakan puncak kemurahan. Jangan engkau rusak dirimu dengan ajaran jahat para pengangguran. Ikutilah para nabi dan orang-orang saleh. Jangan engkau terlalu berharap bisa memanen seยญsuatu yang tak kau tanam. Sedangkan orang yang berยญpuasa, salat, berjihad, serta bertakwa, semoga ia diamยญpuni.

Ini adalah beberapa hal yang patut dipelihara oleh anggota badanmu. Engkau juga harus membersihkan hatimu karena ia merupakan bentuk ketakwaan secara batin. Hati adalah segumpal daging yang jika baik maยญka seluruh badan menjadi baik. Tapi jika segumpal daยญging itu rusak, maka seluruh badan menjadi rusak. Berยญusahalah untuk memperbaiki hatimu itu agar seluruh anggota badanmu juga baik. Hati menjadi baik dengan selalu merasakan kehadiran Allah.

Mohon maaf atas segala kekurangan & Semoga ada manfaat dunia akhirat ๐Ÿ™

KHUTBAH JUM'AT



5 Bencana Yang Akan Menimpa Umat Islam

ูุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูŽ ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ู†ูŽุญู’ู…ูŽุฏูู‡ู ูˆูŽู†ูŽุณู’ุชูŽุนููŠู’ู†ูู‡ู ูˆูŽู†ูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑูู‡ู’ ูˆูŽู†ูŽุนููˆุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ู’ ุดูุฑููˆู’ุฑู ุฃูŽู†ู’ููุณูู†ูŽุง ูˆูŽู…ูู†ู’ ุณูŽูŠู‘ูุฆูŽุงุชู ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูู†ูŽุงุŒ ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽู‡ู’ุฏูู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ููŽู„ุงูŽ ู…ูุถูู„ู‘ูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูุถู’ู„ูู„ู’ ููŽู„ุงูŽ ู‡ูŽุงุฏููŠูŽ ู„ูŽู‡ู. ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู. ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ุงูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุกูŽุงู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽู…ููˆู’ุชูู†ู‘ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ุชูู…ู’ ู…ู‘ูุณู’ู„ูู…ููˆู’ู†ูŽ. ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุงุชู‘ูŽู‚ููˆู’ุง ุฑูŽุจู‘ูŽูƒูู…ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽูƒูู…ู’ ู…ู‘ูู†ู’ ู†ูŽูู’ุณู ูˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู ูˆูŽุฎูŽู„ูŽู‚ูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุฒูŽูˆู’ุฌูŽู‡ูŽุง ูˆูŽุจูŽุซู‘ูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูู…ูŽุง ุฑูุฌูŽุงู„ุงู‹ ูƒูŽุซููŠู’ุฑู‹ุง ูˆูŽู†ูุณูŽุขุกู‹ ูˆูŽุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ุชูŽุณูŽุขุกูŽู„ููˆู’ู†ูŽ ุจูู‡ู ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽุฑู’ุญูŽุงู…ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุฑูŽู‚ููŠู’ุจู‹ุง. ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุกูŽุงู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽู‚ููˆู’ู„ููˆู’ุง ู‚ูŽูˆู’ู„ุงู‹ ุณูŽุฏููŠู’ุฏู‹ุง. ูŠูุตู’ู„ูุญู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽูŠูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฐูู†ููˆู’ุจูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูุทูุนู ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽู‡ู ููŽู‚ูŽุฏู’ ููŽุงุฒูŽ ููŽูˆู’ุฒู‹ุง ุนูŽุธููŠู’ู…ู‹ุง. ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏูุ› ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุฃูŽุตู’ุฏูŽู‚ูŽ ุงู„ู’ุญูŽุฏููŠุซู ูƒูุชูŽุงุจู ุงู„ู„ู‡ูŽุŒ ูˆูŽุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ุงู„ู‡ูŽุฏู’ูŠู ู‡ูŽุฏู’ูŠู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูˆูŽุดู‘ูŽุฑูŽ ุงู„ุฃูู…ููˆุฑู ู…ูุญู’ุฏูŽุซูŽุงุชูู‡ูŽุง ูˆูŽูƒูู„ู‘ูŽ ู…ูุญู’ุฏูŽุซูŽุฉู ุจูุฏู’ุนูŽุฉูŒ ูˆูŽูƒูู„ู‘ูŽ ุจูุฏู’ุนูŽุฉู ุถูŽู„ุงูŽู„ูŽุฉูŒ ูˆูŽูƒูู„ู‘ูŽ ุถูŽู„ุงูŽู„ูŽุฉู ูููŠ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู. ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุชูŽุจูุนูŽู‡ูู…ู’ ุจูุฅูุญูุณูŽุงู†ู ุฅูู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู.

Maโ€™asyiral muslimin, sidang Jumโ€™at yang berbahagia.

Ada banyak hal yang patut kita cermati dari berbagai ujian, bencana dan malapetaka yang menimpa umat Islam di zaman ini. 

Dalam Al-Qurโ€™an, sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla telah mengingatkan kepada kita bahwa adzab dan siksa Allah tidak khusus hanya menimpa orang-orang zhalim di antara kita. Allah berfirman dalam Al-Qurโ€™an:

โ€œDan perihalah dirimu dari siksa yang tidak khusus menimpa orang-orang zhalim saja di antara kamu dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaNyaโ€ (QS. An-Anfal: 25).

Imam Ahmad bin Hambal juga meriwayatkan hadits dari Ummu Salamah, ia berkata bahwa Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:

ุฅูุฐูŽุง ุธูŽู‡ูŽุฑูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุนูŽุงุตููŠู’ ูููŠู’ ุฃูู…ูŽู‘ุชููŠู’ ุนูŽู…ูŽู‘ู‡ูู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุจูุนูŽุฐูŽุงุจู ู…ูู†ู’ ุนูู†ู’ุฏูู‡ูุŒ ููŽู‚ูู„ู’ุชู: ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ุฃูŽู…ูŽุง ูููŠู’ู‡ูู…ู’ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽุฆูุฐู ุฃูู†ูŽุงุณูŒ ุตูŽุงู„ูุญููˆู’ู†ูŽุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุจูŽู„ูŽู‰. ู‚ูู„ู’ุชู: ููŽูƒูŽูŠู’ููŽ ูŠูŽุตู’ู†ูŽุนู ุจูุฃูู„ูŽู€ุฆููƒูŽุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ูŠูุตููŠู’ุจูู‡ูู…ู’ ู…ูŽุง ุฃูŽุตูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ุซูู…ูŽู‘ ูŠูŽุตููŠู’ุฑููˆู’ู†ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ู…ูŽุบู’ููุฑูŽุฉู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฑูุถู’ูˆูŽุงู†ู.

Artinya: โ€œJika muncul maksiat pada umatku, maka Allah akan menyebarkan adzab (siksa) kepada mereka. Aku berkata: โ€œWahai Rasulullah, apakah tidak ada pada waktu itu orang - orang shalih?โ€ Beliau menjawab : โ€adaโ€. Aku bertanya lagi: โ€œApa yang akan Allah perbuat kepada mereka ?โ€ Jawab beliau : โ€œAllah akan menimpakan kepada mereka adzab sebagaimana yang ditimpakan kepada orang -orang yang melakukan maksiat, kemudian mereka akan mendapat ampunan dan keridhoan dari Robbnya.โ€ (HR. Imam Ahmad).

Maโ€™asyirol muslimin โ€ฆ sidang Jumโ€™at yang berbahagia.

Demikianlah bila suatu kaum sudah bermaksiat dan menentang perintah Allah serta mengkufuri segala nikmat-Nya, maka sungguh Allah akan menurunkan kehinaan dan kebinasaan kepada mereka baik kehinaan di dunia maupun kehinaan di akhirat. Lalu bagaimanakah dengan kita yang hidup di negeri ini, negeri yang banyak di jumpai di dalamnya kemaksiatan, kemungkaran dan penyelewengan moral. Adakah kita sudah mengingatkan kepada mereka akan siksa Allah yang maha pedih, Allah berfirman di dalam Al-Qurโ€™an.

Yang artinya : โ€Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan dengan sebuah negeri yang dahulunya aman dan tentram, rizqinya datang kepadanya melimpah ruah dari segala tempat akan tetapi penduduknya mengingkari akan nikmat Allah, karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan disebabkan apa yang mereka perbuatโ€. (QS. An-Nahl: 112).

Ayat di atas menggambarkan dengan jelas betapa Allah akan membinasakan sebuah negeri yang penduduknya berbuat zhalim dan mengingkari nikmat Allah, sehingga Allah menimpakan kepada mereka siksaNya berupa kelaparan dan ketakutan. Bahkan dengan tegas Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam mengingatkan di hadapan kaum muhajirin tentang lima bencana yang akan menimpa umat ini, : 

Yang pertama : bila kemaksiatan dan kemungkaran terjadi pada suatu kaum dengan terang-terangan, perjudian yang semakin merajalela, pelacuran, prostitusi dan perzinaan maka sungguh Allah akan menimpakan kepada penduduk negeri tersebut bencana dengan wabah penyakit (thoโ€™un) yang tidak akan pernah ada obatnya dan tidak pernah dialami oleh umat-umat seblumnya. 

Yang kedua : Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam mengingatkan bahwa bila suatu kaum telah mengurangi takaran dan timbangannya, niscaya Allah akan menimpakan kepada kaum tersebut dengan bencana berupa paceklik sepanjang tahun, serta berkuasanya pemimpin-pemimpin yang bengis dan bejat moralnya (diktator), pemimpin-pemimpin yang akan menindas bangsanya sendiri.

Yang ketiga : Tidaklah suatu kaum yang enggan mengeluarkan zakat malnya, niscaya Allah akan menimpakan kepada mereka siksa dan malapetaka dengan tidak diturunkannya hujan dari langit, dan bila karena tidak ada binatang ternak, niscaya Allah tidak akan menurunkan hujan selama-lamanya.

Yang keempat : Tidaklah suatu kaum mengingkari janji antara dirinya dengan Allah dan RasulNya, melainkan Allah akan mendatangkan kepada mereka musuh-musuh yang bukan dari golongan mereka, lalu merampas sebagian harta yang ada pada mereka.

Selanjutnya yang kelima : Bahwa sungguh tidaklah suatu kaum, dimana pemimpin-pemimpin mereka, imam-imam mereka sudah tidak tunduk dan berhukum dengan Kitabullah Al-Qurโ€™an, maka Allah akan mengadzab mereka dengan kesengsaraan dan perpecahan di antara mereka. Dalam kaitannya berhukum dengan selain hukum Allah (Kitabullah), setelah iqomatul hujjah sampai kepada mereka. 

Maโ€™asyiral Muslimin โ€ฆ Sidang Jumโ€™at yang berbahagia.

Semoga Allah lindugi kita sekalian dari pada pengabaian atas segala hak dan kewajiban kita kepada Allah yang akan menimbulkan berbagai kesengsaraan diri, keluarga, bangsa dan negara. 

Mudah mudahan pula Allah senantiasa membimbing kita sekalian kepada jalan keridhoan-Nya hingga Allah jadikan bangsa dan negara kita sebagai bangsa yang penuh barokah dunia sampai akhirat kelak. 

ุจูŽุงุฑูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูููŠ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ุงู„ู’ูƒูŽุฑููŠู’ู…ู ูˆูŽู†ูŽููŽุนูู†ู’ูŠ ูˆูŽุฅููŠูŽู‘ุงูƒูู…ู’ ุจูุงู„ุขูŠูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ุฐูู‘ูƒู’ุฑู ุงู„ู’ุญูŽูƒููŠู’ู…ูุŒ ุฅูู†ูŽู‘ู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ูŽู‘ุณูู…ู’ูŠูุน ุงู’ู„ุนูŽู„ููŠู’ู…ูุŒ ููŽุงุณู’ุชูŽุบู’ููุฑููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ูŽ ุฅู ู†ูŽู‘ู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุบูŽูููˆู’ุฑู ุงู„ุฑูŽู‘ุญููŠู’ู…ู.

------------------------------------------

Khutbah Ke 2

ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูู„ูู„ู‘ู‡ู ุญูŽู…ู’ุฏู‹ุงูƒูŽุซููŠู’ุฑู‹ุงูƒูŽู…ูŽุงุงูŽู…ูŽุฑูŽ. ูˆูŽุงูŽุดู’ู‡ูŽุฏูุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽุงูู„ู‡ูŽ ุงูู„ุงู‘ูŽู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ู. ุงูุฑู’ุบูŽุงู…ู‹ุงู„ูู…ูŽู†ู’ ุฌูŽุญูŽุฏูŽุจูู‡ู ูˆูŽูƒูŽููŽุฑูŽ. ูˆูŽุงูŽุดู’ู‡ูŽุฏูุงูŽู†ู‘ูŽ ุณูŽูŠู‘ูุฏูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู ุณูŽูŠู‘ูุฏูุงู’ู„ุงูู†ู’ุณู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุดูŽุฑู. ุงูŽู„ู„ู‘ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ุนูŽู„ู‰ูŽ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ู‰ูŽ ุงูŽู„ูู‡ู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ู…ูŽุงุงุชู‘ูŽุตูŽู„ูŽุชู’ ุนูŽูŠู’ู†ูŒ ุจูู†ูŽุธูŽุฑู ูˆูŽุงูุฐูู†ูŒ ุจูุฎูŽุจูŽุฑู ุงูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏู : ููŽูŠูŽุงุงูŽ ูŠู‘ูู‡ูŽุงุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู !! ุงูุชู‘ูŽู‚ููˆุงุงู„ู„ู‡ูŽ ุชูŽุนูŽุงู„ู‰ูŽ. ูˆูŽุฐูŽุฑููˆุงู„ู’ููŽูˆูŽุงุญูุดูŽ ู…ูŽุงุธูŽู‡ูŽุฑูŽูˆูŽู…ูŽุงุจูŽุทูŽู†ู’. ูˆูŽุญูŽุงููุธููˆู’ุงุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ุทู‘ูŽุงุนูŽุฉู ูˆูŽุญูุถููˆู’ุฑู ุงู„ู’ุฌูู…ู’ุนูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ุฌูŽู…ูŽุงุนูŽุฉู. ูˆูŽุงุนู’ู„ูŽู…ููˆู’ุงุงูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุงูŽู…ูŽุฑูŽูƒูู…ู’ ุจูุฃูŽู…ู’ุฑู ุจูŽุฏูŽุฃูŽูููŠู’ู‡ู ุจูู†ูŽูู’ุณูู‡ู. ูˆูŽุซูŽู†ู‘ูŽู‰ ุจูู…ูŽู„ุงูŽุฆููƒูŽุฉู ู‚ูุฏู’ุณูู‡ู. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุชูŽุนูŽุงู„ู‰ูŽ ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฒูŽู„ู’ ู‚ูŽุงุฆูู„ุงู‹ุนูŽู„ููŠู’ู…ู‹ุง: ุงูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ุงูŽุฆููƒูŽุชูŽู‡ู ูŠูุตูŽู„ู‘ููˆู’ู†ูŽ ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจูู‰ู’ ูŠูŽุงูŽ ูŠู‘ูู‡ูŽุงุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆู’ุงุตูŽู„ู‘ููˆู’ุงุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ููˆู’ุงุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง. ุงูŽู„ู„ู‘ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ุนูŽู„ู‰ูŽ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ู‰ูŽ ุงูŽู„ู ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู. ูƒูŽู…ูŽุงุตูŽู„ู‘ูŽูŠู’ุชูŽ ุนูŽู„ู‰ูŽ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ุงูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ู‰ูŽ ุงูŽู„ู ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ุงูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ. ูู‰ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ ุงูู†ู‘ูŽูƒูŽ ุญูŽู…ููŠู’ุฏูŒู…ูŽุฌููŠู’ุฏูŒ ุงูŽู„ู„ู‘ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ู„ูู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ุงู’ู„ุงูŽุญู’ูŠูŽุงุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงู’ู„ุงูŽู…ู’ูˆูŽุงุชู ุจูุฑูŽุญู’ู…ูŽุชููƒูŽ ูŠูŽุงูˆูŽุงู‡ูุจูŽ ุงู„ู’ุนูŽุทููŠู‘ูŽุงุชู. ุงูŽู„ู„ู‘ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุฏู’ููŽุนู’ ุนูŽู†ู‘ูŽุงุงู„ู’ุบูŽู„ุงูŽุกูŽ ูˆูŽุงู„ู’ูˆูŽุจูŽุงุกูŽ ูˆูŽุงู„ุฑู‘ูุจูŽุง ูˆูŽุงู„ุฒู‘ูู†ูŽุง ูˆูŽุงู„ุฒู‘ูŽู„ุงูŽุฒูู„ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุญูŽู†ูŽ. ูˆูŽุณููˆู’ุกูŽุงู„ู’ููุชูŽู†ู ู…ูŽุงุธูŽู‡ูŽุฑูŽู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ูˆูŽู…ูŽุงุจูŽุทูŽู†ูŽ ุนูŽู†ู’ ุจูŽู„ูŽุฏูู†ูŽุง ู‡ูŽุฐูŽุงุฎูŽุงุตู‘ูŽุฉู‹ ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุณูŽุงุฆูุฑูุจูŽู„ุงูŽุฏูุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ุนูŽุงู…ู‘ูŽุฉู‹ ูŠูŽุงุฑูŽุจู‘ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ. ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ู„ุง ุชูุฒูุบู’ ู‚ูู„ููˆู’ุจูŽู†ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุฅูุฐู’ ู‡ูŽุฏูŽูŠู’ุชูŽู†ูŽุงุŒ ูˆูŽู‡ูŽุจู’ ู„ูŽู†ูŽุง ู…ูู†ู’ ู„ูŽุฏูู†ู’ูƒูŽ ุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู‹ุŒ ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุงู„ูˆูŽู‡ู‘ูŽุงุจู. ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุธูŽู„ูŽู…ู’ู†ูŽุง ุฃูŽู†ู’ููุณูŽู†ูŽุง ูˆูŽุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุชูŽุฑู’ุญูŽู…ู’ู†ูŽุง ู„ูŽู†ูŽูƒููˆู’ู†ูŽู†ู‘ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฎูŽุงุณูุฑููŠู’ู†ูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุงุงูŽุชูู†ูŽุงููู‰ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽููู‰ ุงู’ู„ุงูŽุฎูุฑูŽุฉู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽู‚ูู†ูŽุง ุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู.

Sebuah Nasehat

Bermula ... Nasehat merupakan wujud cinta dan saling mencintai antara manusia yang satu kepada yang lainnya. Mengingat kita adalah manusia yang lemah, maka nasehat merupakan sarana yang Allah kirimkan kepada kita, yang terbias dari mereka ... sahabat ataupun Guru yang sedikit banyaknya akan membawa kita kepada ketenangan dan kedamaian. 

Bahkan didalam hadits Bukhori Muslim pun terdapat petikan yang menjelaskan bahwasanya Nasehat merupakan satu dari sekian perwujudan bentuk kasih sayang sesama saudara seiman. Ketika sahabat Jarir bin 'Abdillah radhiyallahu 'anhu berkata : Aku pernah berbay'at kepada Baginda Nabi Besar Muhammad Shallallohu 'Alayhi Wa Sallam supaya menegakkan Sholat, menunaikan Zakat serta memberi nasehat kepada setiap muslim . 

Al Hasan Al Bashri berkata : 


ุฅู†ูŽู‘ ุฃุญุจูŽู‘ ุนุจุงุฏู ุงู„ู„ู‡ ุฅู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฐูŠู† ูŠูุญุจุจูˆู† ุงู„ู„ู‡ ุฅู„ู‰ ุนุจุงุฏู‡ ูˆูŠูุญุจุจูˆู† ุนุจุงุฏ ุงู„ู„ู‡ ุฅู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุŒ ูˆูŠุณุนูˆู† ููŠ ุงู„ุฃุฑุถ ุจุงู„ู†ุตูŠุญุฉ


โ€œSesungguhnya hamba yang dicintai di sisi Allah adalah yang mencintai Allah lewat hamba-Nya dan mencintai hamba Allah karena Allah. Di muka bumi, ia pun memberi nasehat pada orang lain.โ€ (Jaamiโ€™ul โ€˜Ulum wal Hikam, 1: 224).

Bukan maksud menggurui atau merasa diri lebih baik, dibawah ini kami sajikan 7 Nasehat yang Insya Allah. Semoga ada manfaat dunia akhirat bagi kita semua : 

1. Dalam hal kedermawanan dan menolong orang, jadilah seperti sungai. Biarkan mengalir tak henti-henti dan tak mengharap kembali.... ๐Ÿ”น

2. Dalam kasih sayang dan berkah jadilah seperti matahari. Memberi kehangatan, kepada siapa saja tanpa diskriminasi.... ๐Ÿ”น

3. Dalam menutupi aib orang, jadilah seperti malam. Menutupi semuanya rapat rapat tanpa pernah membocorkan nya.... ๐Ÿ”น

4. Dalam keadaan marah dan murka, jadilah seperti orang mati. Diam, jangan lakukan apa pun, agar tak kesalahan dan menyesal kemudian.... ๐Ÿ”น

5. Dalam hal kesederhanaan dan kerendahatian, jadilah seperti bumi. Selalu menempatkan diri di bawah dan meninggikan yang lain.... ๐Ÿ”น

6. Dalam hal toleransi, jadilah seperti laut. Berlapang dada selapang-lapangnya dan siap menampung pandangan-pandangan yang berbeda.... ๐Ÿ”น

7. Tampilah seperti diri sejatimu, atau jadilah seperti tampilanmu. Hiduplah dengan penuh integritas. Sama lahir dengan batin.... ๐Ÿ”น

Semoga Allah memberikan kita sifat saling mencintai sesama dengan saling menasehati dalam kebaikan dan takwa. Hanya Allah yang memberi taufik serta hidayah-Nya ..... Wallahu A'lam dan Smoga bermanfaat ๐Ÿ™






Pembacaan Maulid 16 Agustus 2020 | Majelis Nurul Amin Samarinda




sumber video : https://youtu.be/vNWupSkqRqA


Check and Follow:

Facebook : https://www.facebook.com/majelisnurul...โ€‹ Instagram : https://www.instagram.com/majelisnuru...โ€‹ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Contact : nurulaminsmd.id@gmail.com

Nasehat untuk Wanita

ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑูŽู‘ุญู’ู…ู†ู ุงู„ุฑูŽู‘ุญููŠู…ู. ุงู„ู„ู‡ูู… ู‘ูŽุตู„ู‘ู ุนู„ูฐู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏู†ุง ู…ูุญูŽู…ู‘ุฏู ุนุจุฏููƒูŽ ูˆูŽู†ุจูŠู‘ููƒูŽ ูˆุฑุณูˆู„ููƒูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจูŠู‘ู ุงู„ุงูู…ููŠู‘ ูˆูŽุนู„ูฐู‰ ุงูฐู„ู‡ู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ูˆุณูŽู„ู‘ูู… ุชุณู„ูŠู…ุงู‹ ุจู‚ุฏุฑู ุนุธู…ุฉู ุฐุงูŽุชููƒูŽ ููŠ ูƒู€ูู„ู‘ู ูˆูŽู‚ุชู ูˆูŽุญูŠู€ู†ู

Wahay Para Wanita Muslimah, ketahuilah oleh kalian ... Manakala seorang dari kalian masuk ke dalam gerbang pernikahan, maka secara otomatis pula dia tlah masuk ke dalam ladang ibadah, betapa tidak sementara pernikahan itu sendiri pada dasarnya merupakan ibadah. Ketaatan dan kepatuhan muslimah kepada suami, pelayanan dan pengabdiannya kepadanya, usahanya untuk membuat suami rela dan bahagia, semua itu menyaingi dan menandingi ibadah-ibadah besar semacam jihad, haji, menghadiri Jumโ€™at dan jamaah. Bahkan respon baik yang ditunjukkan seorang istri kepada suami pada saat suaminya menginginkan dirinya merupakan lahan ibadah untuk mereka berdua. Lahan ini akan semakin meluas manakala Allah berkenan menitipkan buah hati hasil kasih sayang suami istri. Selain daripada itu pula, disini Aku memiliki hak atas kalian dalam membina kalian agar terlihat indah di Mata Allah dan Rosul-Nya, ingatlah pesan ini : 

1. Beribadahlah kepada Allah semata, sesuai dengan apa yang telah diisyaratkan, di dalam Al Qurโ€™an dan Al hadits.

2. Hati-hatilah terhadap segala bentuk kesyirikan dalam aqidah dan ibadah, sebab syirik akan menggugurkan amal kalian dan menyebabkan kerugian dunia akhirat kalian.

3. Jagalah shalatmu dengan sempurna, sebab orang yang selalu menjaga shalatnya, ia akan lebih menjaga dalam hal lainnya, seorang hamba bila shalatnya baik, maka seluruh amal perbuatannya baik, sebaliknya bila shalatnya rusak (tidak baik) maka amal perbuatannya juga rusak (tidak baik).

4. Taโ€™atilah suamimu, jika engkau sudah berumah tangga, jangan sekali-kali engkau menolak keinginannya, dan melanggar perintahnya, selama tidak menyuruh berbuat maksiat dan dosa.

5. Berbuat baiklah kepada tetanggamu dengan perkataan dan perbuatan sebagai balas budi dan menolak keburukan.

6. Menetaplah di rumahmu, jangan keluar kecuali dalam keadaan darurat, dan menutup aurat (berjilbab).

7. Berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu dengan perkataan dan perbuatan selama mereka menyuruhmu dalam kebaikan, jika mereka menyuruhmu berbuat maksiat, maka tidak boleh taโ€™at kepadanya, sebab tidak ada ketaโ€™atan dalam maksiat kepada Allah.

8. Curahkan perhatianmu terhadap pendidikan anakmu, jika engkau sudah mempunyai anak, dengan membiasakan mereka jujur, bersih, benar dalam perkataan dan perbuatan, serta dengan mengajarkan kepada mereka adab yang tinggi /mulia dan akhlak yang terpuji.
Suruhlah mereka shalat lima waktu bila sudah berusia 7 tahun, dan bila mereka meninggalkannya pada usia 10 tahun, maka pukullah mereka (pukulan yg tidak menciderai) serta pisahkan tempat tidurnya (antara laki-laki dan perempuan).

9. Perbanyaklah  berdzikir, bersholawat dan keluarkan lah sedekah/infak yang ada pada kalian. 

Semoga Allah menjagamu dari setiap kejahatan dan menganugerahkan kepada kita husnul khatimah. Segala puji bagi Allah pada awal dan akhir serta shalawat dan berkah kepada Nabi Muhammad, keluarga, para shahabat dan pengikutnya sampai hari kiamat tiba.  Amiin Allahumma Aamiin

Entri Unggulan

Maksiat Hati.

Ketatahuilah bahwasanya agama islam sangat mengedepankan akhkaq yang baik serta hati yang bersih dari segala penyakit yang akan menyengsarak...

Entri paling diminati