اَِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَاللَّهِ اَتْقاَكُمْ
Maha Benar Allah dengan segala Firman-nya ! Ayat diatas merupakan janji
allah, Allah akan memuliakan hamba hambanya yang bertaqwa. Taqwa dalam
artian harfiyah ialah menjalankan semua perintah dan mejauhi segala
larangan (allah). Adapun Taqwa dalam konteks Maknawinya para pengamal
Tharekat ialah Seseorang yang mampu mengenal, memahami serta pandai
bersyukur dalam segala pemberian, ber-adab dalam sgala penyerahan dan
pengembalian.
Disinilah tolak ukur Taqwa nya para Awliya Allah, mereka berjalan dalam
segenap ketentuan, jiwa mereka tlah hilang seiring bias nikmat kuasa
allah, pandangan dan tujuan mereka hanya satu lautan terkecil dalam
diri.
Syekh Sayid Abul Qurtuby adalah satu sosok pemuka para wali, Tiang tiang
keteguhan dan ketaqwaan nya tlah membuka pengenalan para kekasih allah,
pemegang segala kunci yang tersembunyi. membuka mahligai keghaiban dan
rahasian. jiwa nya tersimpul oleh jiwa kekasih allah.
Suatu ketika salah satu nabiyulloh tlah menemui dan memberikan amanah kepada syekh sayid abul qurtuby. Beliau mengemban suatu kepercayaan memegang suatu kalung kunci buat memperkokoh keimanan, mengunci segala sifat kebinatangan dan membuka sifat Ubudiyah, mengunci kesombongan dan membuka kesyukuran. mengunci kesyirikan dan membuka ketauhidan, mengunci sifat malas dan membuka ketaqwaan.
Suatu ketika salah satu nabiyulloh tlah menemui dan memberikan amanah kepada syekh sayid abul qurtuby. Beliau mengemban suatu kepercayaan memegang suatu kalung kunci buat memperkokoh keimanan, mengunci segala sifat kebinatangan dan membuka sifat Ubudiyah, mengunci kesombongan dan membuka kesyukuran. mengunci kesyirikan dan membuka ketauhidan, mengunci sifat malas dan membuka ketaqwaan.
"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak merasa takut dan sedih" (QS Yunus [10]: 62).
"Demikianlah, sesungguhnya Allah menjadi pelindung (maula) orang-orang beriman" (QS Muhammad [47]: 11).
Jadi, bisa dikatakan bahwa jika seorang hamba telah mencapai ketaqwaan, maka ia akan terdorong untuk melaksanakan segala yang diperintahkan Allah dan semua hal yang diridhai-Nya, dan akan meninggalkan semua perbuatan yang dilarang dan dicegah oleh-Nya. Bagaimana mungkin ia tidak melaksanakan perbuatan yang dikehendaki Tuhan Yang Maha Penyayang lagi Maha Mulia sekali saja, padahal hanya Tuhanlah yang utama baginya, karena hamba
sesungguhnya tidak berdaya dan lemah ketika mengerjakan semua hal yang
dikehendaki dan dititahkan Allah, sedangkan Tuhan Yang Maha Penyayang
melakukan hal-hal utama yang dikehendaki hamba-Nya dalam sekali hitungan
saja. Hal ini berdasarkan pada firman Allah,
"Penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu." (QS Al-Baqarah [2]: 40)
Penjelasan yang mulia ini mengandung rahasia-rahasia terselubung dan fenomena-fenomena yang mendalam, karenanya kita memohon pertolongan Allah agar dapat memahaminya.
Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang mendapat kemenangan, wahai
Tuhanku, bukalah segala kunci-kunci hati kami dengan menyebut –Mu dan
sempurnakanlah atas kami nikmatMu dan curahkanlah atas kami keutamaan –Mu dan jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang shaleh.